Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Gedung Rehabilitasi Anak di Nganjuk yang Terbengkalai, Tertutup Semak Belukar

Kompas.com, 7 Oktober 2022, 13:53 WIB
Usman Hadi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Semak belukar setinggi kurang lebih 1,5 meter menutupi papan nama gedung megah di selatan Jalan Gondang-Lengkok, Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Jika tak diamati secara saksama, pengguna jalan yang lalu-lalang di Jalan Gondang-Lengkok dipastikan tak akan mengenali papan nama itu. Mereka juga tak tahu milik siapa tujuh gedung yang berada di balik papan nama tersebut.

Baca juga: Berpakaian Serba Hitam, Suporter di Nganjuk Raya Berdoa untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Papan nama yang tertutup semak belukar tersebut bertuliskan ‘Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) Cokro Baskoro’. Sementara di belakang papan nama, terdapat tujuh gedung megah yang kini tak lagi berfungsi.

Beberapa gedung megah itu mulanya diperuntukkan merehabilitasi anak berhadapan dengan hukum (ABH). Namun kini, gedung-gedung tersebut tak lagi berfungsi, tak ada aktivitas apa pun di dalamnya.

Kondisi LPKS Cokro Baskoro di Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang mangkrakKOMPAS.COM/USMAN HADI Kondisi LPKS Cokro Baskoro di Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang mangkrak
Informasi yang diterima Kompas.com, LPKS Cokro Baskoro diresmikan pada 13 Agustus 2016 oleh Menteri Sosial saat itu, Khofifah Indar Parawansa.

Saat ini, Khofifah menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.

“Kelihatannya 2016 kalau enggak (LPKS Cokro Baskoro diresmikan),” jelas Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan Desa Balonggebang, Heru Santoso, saat ditemui Kompas.com, Jumat (7/10/2022).


Setelah diresmikan Khofifah, seingat Heru, LPKS Cokro Baskoro langsung difungsikan dan menampung beberapa ABH untuk direhabilitasi.

Namun, dua tahun terakhir tak ada lagi aktivitas di LPKS Cokro Baskoro.

“Ya sempat ada rehab (rehabilitasi ABH),” kata dia.

“Kalau enggak salah untuk rehabilitas anak yang (terjerat perkara) narkoba atau apa, anak kecanduan narkoba. Atau mungkin anak-anak nakal atau yang kena kasus kriminal,” lanjut Heru.

Baca juga: 5 Eks Camat Terpidana Korupsi di Nganjuk Bebas Setelah Menjalani Masa Tahanan dan Bayar Denda

Kondisi LPKS Cokro Baskoro di Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang mangkrakKOMPAS.COM/USMAN HADI Kondisi LPKS Cokro Baskoro di Desa Balonggebang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang mangkrak
LPKS Cokro Baskoro dibangun Kementerian Sosial, di atas lahan kurang lebih seluas dua hektare milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk.

Kondisi gedung LPKS Cokro Baskoro saat ini amat sangat memprihatinkan. Plafon yang terpasang di tujuh gedung jebol. Tak ada satupun barang khas perkantoran yang tersisa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau