Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tregedi Kanjuruhan, Saksi Sebut Pintu 13 Sempat Terbuka lalu Ditutup Lagi dengan Gembok Saat Kerusuhan

Kompas.com - 06/10/2022, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga orang saksi dari perwakilan Curva Sud (suporter Arema FC) menyebut pintu 13 di Stadion Kanjuruhan sempat terbuka, namun ditutup kembali saat kerusuhan terjadi pada Sabtu (1/10/2022).

Salah satu perwakilan, seorang perempuan berjilbab hitam mengatakan pintu 13 sempat terbuka saat pertandingan antara Arema Vs Persebaya memasuki menid ke-85.

Dalam kondisi terbuka, wanita tersebut sempat keluar terlebih dahulu. Ia kemudian kembali masuk ke dalam stadion lantaran mendengar adanya tembakan gas air mata.

"Buka (pintu stadion). Saya itu bisa masuk lagi ke dalam lewat pintu 13 itu. Saya kan sempat keluar dulu terus saya masuk lagi soalnya denger katanya ada tembakan gas air mata," ujarnya ketika diwawancarai Surya.co.id pada Sabtu (1/10/2022).

Baca juga: Pintu Tribune 13, Saksi Bisu Hilangnya 131 Nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan...

Namun ketika ingin keluar dari stadion, wanita itu melihat pintu 13 dari Stadion Kanjuruhan telah dalam kondisi tertutup.

"Terus saya kembali, pintu sudah tertutup," imbuhnya.

Kesaksian yang sama juga diungkapkan oleh perwakilan Curva Sud lainnya yaitu pria dengan jaket hitam.

Menurutnya, di sekitar pintu 13 tersebut masih berjaga dari pihak kepolisian, TNI, dan pengamanan.

Senada dengan pengakuan rekannya, ia juga sempat keluar stadion tetapi memutuskan kembali masuk karena mendengar tembakan gas air mata di dalam stadion.

Baca juga: Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Jadi Saksi Bisu Elmiati Kehilangan Suami dan Balitanya: Saya Sudah Pasrah...

Namun ketika sampai di depan pintu stadion, pria itu mengaku melihat pintu 13 dalam kondisi terkunci dari luar dengan gembok berwarna hitam.

Menurut penuturannya, ia adalah sosok yang menjebol ventilasi yang berada di samping pintu 13 itu dari luar agar penonton yang terjebak di dalam bisa keluar.

"Saya yang menjebol (ventilasi di samping) pintu 13 itu. Saya sama tiga orang teman saya," ujarnya.

Ketika berhasil menjebol ventilasi tersebut, pria itu mengaku langsung melihat penonton yang berdesak-desakan ingin keluar.

Sementara, perwakilan ketiga dari Curva Sud yakni pria berpeci hitam mengaku juga sempat ingin keluar melalui pintu 13 tersebut setelah adanya tembakan gas air mata dari kepolisian.

Baca juga: Kisah di Balik Tragedi Stadion Kanjuruhan: PNS Terjebak di Pintu 13, Gendong Korban Sekarat hingga Saksikan Jenazah Bergeletakan

Namun karena kondisi penonton yang berdesak-desakan, ia memutuskan untuk keluar dari pintu stadion lain.

"Saya geser ke pintu sebelah karena pintu 13 nggak bisa keluar maka saya geser ke pintu 11," ujarnya.

Setelah itu, ia pun berhasil keluar dengan selamat meski sempat terkena efek dari gas air mata.

"Gas (air mata) itu ke mata perih banget. Hidung sesak nafas. Nggak bisa bertahan," ujarnya.

Diduga dikunci oleh panpel

Kaos Aremania digantung di dinding ventilasi pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Kaos Aremania digantung di dinding ventilasi pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan.
Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyampaikan adanya temuan yaitu adanya pihak yang mengunci pintu-pintu tribun tersebut.

"Ada (yang mengunci)," kata Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto, Selasa (4/10/2022).

Albertus mengungkapkan bahwa dikuncinya pintu tersebut bukanlah perintah dari pihak kepolisian.

"Kami konfirmasi ke Kapolres (Malang) bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu," ujar dia.

Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kisah Pilu Kuburan Massal di Pintu 13 dan 14

Albertus menduga pihak yang melakukan penguncian pintu stadion tersebut adalah pihak panitia pelaksana (Panpel) pertandingan.

"Secara logika yang pegang kunci adalah panpel (panitia pelaksana). Tidak mungkin polisi megang kunci," jelasnya.

Penguncian pintu tribun ini, kata Albertus, adalah hal yang tidak lazim dalam pengamanan seusai pertandingan.

Ia berujar 15 menit sebelum peluit panjang wasit berbunyi seharusnya seluruh akses ke luar stadion dibuka.

Baca juga: Kata Bonek Soal Tragedi Kanjuruhan: Kita Harus Saling Introspeksi, Insiden Ini Melukai Hati Sesama Suporter

Namun bukannya dibuka seluruhnya, Albertus menyebut hanya ada dua pintu tribun yang dibuka.

Hal ini membuat para penonton kesulitan untuk keluar stadion.

Albertus juga menyebut tembakan gas air mata yang dilontarkan oleh kepolisian semakin memperparah kondisi yang dialami penonton saat itu.

"Menurut beberapa informasi, itu (gas air mata) yang menjadi pemicu kemudian orang berebutan untuk keluar pintu," pungkasnya.

Sebagai informasi, korban meninggal dunia akibat tragedi ini mencapai 131 orang.

Kemudian untuk korban luka berat sejumlah 39 orang dan korban luka ringan sebanyak 39 orang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Saksi: Pintu 13 Sempat Terbuka Menit ke-85 lalu Ditutup Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Surabaya
Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Surabaya
Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Surabaya
Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Surabaya
Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Surabaya
Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Kantor Imigrasi Deportasi Perempuan Berkewarganegaraan Ganda setelah 10 Tahun Tinggal di Blitar

Surabaya
Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com