Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Menegangkan Suporter Temukan Bripka Andik, Polisi yang Tewas Saat Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 05/10/2022, 18:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang suporter menceritakan detik-detik dirinya menemukan Bripka Andik Purwanto, salah satu anggota polisi yang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Suporter bola asal Tulungagung bernama Bimo (25) menceritakan, saat itu dirinya melihat Bripka Andik kondisi lemas terkapar lemas di tribune di antara tumpukan tubuh manusia. 

Lalu Bimo dan rekan-rekannya mencoba mengangkat dan menyadarkan Bripka Andik. Namun saat itu korban tak menunjukkan respons.

Baca juga: Kondisi Stadion Kanjuruhan Pasca-tragedi Kerusuhan, 4 Pintu Keluar Rusak, Barang-barang Berserakan

"Almarhum kan pakai rompi polisi jadi dia paling mencolok dibanding yang lain," katanya.

Bimo dan rekan-rekannya lalu mengangkat Bripka Andik dan meletakkannya di tempat yang lebih aman.

Baca juga: Video Prajurit TNI Tendang Aremania Saat Kerusuhan di Kanjuruhan, Pangdam Brawijaya: Saya Minta Maaf

Namun demikian, nyawa Bripka Andik ternyata tidak tertolong. Dalam kerusuhan itu, dua anggota polisi tewas, yaitu Bripka Andik dan Briptu Fajar Yoyok Pujiono.

Baca juga: Kisah Bimo, Pemuda yang Angkat Tubuh Bripka Andik, Polisi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan

Tumpukan tubuh manusia

Pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Pintu keluar tribun 13 Stadion Kanjuruhan.

Sementara itu menurut salah satu suporter bernama Bagus (24), rekan Bimo, tumpukan tubuh manusia paling banyak ada di di pintu tribune 12-14.

Saat itu suporter yang ada di tribune tersebut terjebak saat polisi menembakkan gas air mata.

Para suporter yang ingin keluar terhalangi oleh ratusan orang di belakangnya yang juga berlari ke arah pintu. Akhirnya terjadi penumpukan.

"Yang sudah di lorong mau balik, tapi yang di belakang mau lari ke arah pintu. Akhirnya bertumpuk di situ," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan Kanjuruhan telah menewaskan 131 orang.

Data tersebut dikeluarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang per Selasa (4/10/2022). (Phytag Kurniati).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com