Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bimo, Pemuda yang Angkat Tubuh Bripka Andik, Polisi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 05/10/2022, 14:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com- Seorang pemuda asal Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur bernama Bimo (25) menjadi saksi tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Dalam peristiwa tersebut, 131 orang meninggal dunia termasuk dua orang anggota polisi yakni Bripka Andik Purwanto dan Briptu Fajar Yoyok Pujiono.

Bimo menjadi orang yang mengangkat tubuh Bripka Andik saat tragedi tersebut terjadi.

Baca juga: Brigadir Andik Korban Tragedi di Kanjuruhan Malang, Diduga Terjebak di Tribun Atas

Tenang saat ada gas air mata

Bimo mengaku dirinya berada di tribune ketika gas air mata ditembakkan saat kerusuhan terjadi.

Namun pria tersebut berusaha tak panik dan tetap tenang.

"Saat itu mata saya sangat perih tapi saya tetap diam," kata dia, seperti dilansir dari Surya.

Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...

Hal yang dilakukan Bimo adalah menutup mata dan hidung sembari mengatur pernapasan.

"Saat buka mata ternyata teman-teman saya sudah hilang semua. Saya mulai mencari mereka," katanya.

Mengangkat tubuh Bripka Andik

Bimo memaparkan suasana saat itu sangat kacau.

Di sebuah pintu gerbang, dia melihat tubuh manusia bertumpukan. Mereka mencari jalan keluar namun pintu masih tertutup.

 

Di saat itu, Bimo melihat tubuh Bripka Andik.

"Almarhum kan pakai rompi polisi jadi dia paling mencolok dibanding yang lain," katanya.

Segera saja, Bimo dan suporter lainnya mengangkat tubuh Bripka Andik yang sudah dalam kondisi lemas. Polisi itu juga tidak merespons dirinya.

Sementara kawan Bimo, Bagus (24) mengaku melihat tumpukan tubuh manusia di pintu tribune 12-14.

Baca juga: 3 Temuan Tragedi Kanjuruhan, Komdis PSSI Benarkan Ada Pintu Tertutup, Kompolnas Bahas Pemberi Instruksi Tembakan Gas Air Mata

Menurutnya, mereka yang berlari keluar mendapati pintu tertutup. Upaya untuk berbalik terhalangi oleh ratusan orang di belakangnya yang juga berlari ke arah pintu.

Akhirnya terjadi penumpukan.

"Yang sudah di lorong mau balik, tapi yang di belakang mau lari ke arah pintu. Akhirnya bertumpuk di situ," kata dia.

Hingga Selasa (4/10/2022), Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mencatat, tragedi tersebut memakan 131 korban jiwa.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cerita Bimo Atasi Gas Air Mata dan Mengevakuasi Bripka Andik saat Tragedi Arema vs Persebaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com