Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter, Gas Air Mata hingga Kapasitas Stadion Jadi Sorotan

Kompas.com - 03/10/2022, 04:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Melansir pemberitaan Kompas.com, Minggu (2/10/2022), Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengecam penggunaan gas air mata.

"Karena penggunaan gas air mata tersebut justru akan menjadi sumber malapetaka, sebab stadion adalah ruang tertutup," kata dia.

Sedangkan menurut dokter yang juga merupakan Direktur RSUD Kanjuruhan Bobby Prabowo, banyaknya korban jiwa lantaran para penonton mengalami sesak napas.

"Karena kekurangan oksigen, karena terlalu banyaknya orang-orang yang ada di situ dan juga mungkin terdampak karena asap. Itu semua kompilasi yang memperberat kondisi," kata dia.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 131 Orang, IPW: Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Jadi Sumber Malapetaka

2. Kapasitas stadion

Kapasitas dan jumlah suporter dalam stadion saat laga berlangsung, turut menjadi perhatian.

Saat insiden terjadi, penonton yang hadir di stadion yang terletak di Kecamatan Kepanjeng, Malang, Jawa Timur tersebut disebut-sebut melebihi kapasitas.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Baca juga: Manajer Arema FC Angkat Bicara Soal Tragedi Kanjuruhan: Kami Tidak Pikirkan Sanksi

Mahfud mengatakan, panitia pelaksana (Panpel) Arema FC mengabaikan usulan aparat kepolisian terkait penyelenggaraan laga.

Salah satunya soal penyesuaian jumlah penonton dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat. Tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," kata Mahfud, Minggu (2/10/2022).

Suasana di area Stadion Kanjuruhan,Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suasana di area Stadion Kanjuruhan,Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/9/2022) malam.

3. Waktu pertandingan

Waktu pertandingan dinilai turut berpengaruh dalam tragedi tersebut.

Masih menurut Mahfud MD, panitia tetap menggelar pertandingan pada malam hari meski telah mendapatkan saran agar dilangsungkan sore hari.

Laga Arema FC dan Persebaya tersebut kick off sekitar pukul 20.00 WIB.

Menanggapi hal itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Yunus Nusi menjelaskan alasan PT.LIB dan panitia pelaksana menggelar pertandingan pada malam hari.

"Salah satunya menyepakati untuk tidak menghadirkan suporter lawan ke stadion. Itu jadi rujukan Panpel dan PT.LIB," kata Yunus, seperti dikutip dari Tribunnews, Minggu (2/10/2022).

Baca juga: Sejarah Stadion Kanjuruhan, Saksi Bisu Tragedi Paling Mematikan dalam Sejarah Sepak Bola Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Dokter Meninggal dalam Kecelakaan Moge di Probolinggo, Sosoknya Dikenal Baik dan Rajin

Surabaya
Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Truk Tabrak Lansia di Gresik, Sopir Diduga Mabuk

Surabaya
Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Residivis Bunuh Tetangga di Dekat Makam Leluhur, Rumah Pelaku Dikepung

Surabaya
Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Kecelakaan Moge di Probolinggo, Polisi Cari Pengendara NMax yang Diduga Menyeberang Tiba-tiba

Surabaya
Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Pria di Malang Tewas Dianiaya Tetangganya, Pelaku 3 Kali Masuk Penjara

Surabaya
Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Cerita Suwito Berwajah Mirip Shin Tae-yong: Setelah Video Diunggah, Banyak yang DM Saya

Surabaya
Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

Surabaya
Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Surabaya
Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com