"Untuk menentukan rujukan ke mana bagi yang membutuhkan tindakan tertentu, maka tindakan yang mengalami luka berat ke RSSA, juga rujukan ke jenazah belum teridentifikasi, selain itu satunya di RSUD Kanjuruhan," kata Khofifah saat diwawancarai.
Total data yang dia terima, untuk data korban hingga pukul 09.30 WIB tadi berjumlah 129 orang meninggal dunia.
"Sinkronisasi data masih terus dilakukan," katanya.
Disampaikannya, untuk penanganan korban di RSSA merupakan tanggungan dari Pemprov Jatim.
Sedangkan penanganan di rumah sakit dan korban berasal dari wilayah Kabupaten Malang merupakan tanggungan dari Pemkab Malang.
"Begitu juga dengan di Kota Malang tanggungan Kota (Pemkot Malang), kita juga memberikan santunan kematian, untuk luka berat juga," katanya.
Sedangkan untuk identifikasi jenazah masih membutuhkan pencocokan data dengan keluarga masing-masing. Namun, proses pengiriman jenazah ke keluarga diupayakan oleh pihaknya dapat maksimal.
"Dimandikan, disholatkan (bagi beragama Islam), lalu dikirim ke daerah mereka," katanya.
Khofifah berharap insiden yang ada tidak terulang kembali di masa yang akan datang.
Cari anak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.