Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Sebut Penyebab Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan di Malang Trauma di Bagian Kepala dan Dada

Kompas.com - 02/10/2022, 13:31 WIB
Nugraha Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi korban tragedi Stadion Kanjuruhan di Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA Malang pada Minggu (2/10/2022).

Satu per satu korban yang dilakukan rawat inap di IGD (Instalasi Gawat Darurat) didatangi. Di sisi lain, dari 17 jenazah yang belum teridentifikasi mulai terungkap.

Keluarga korban terlihat histeris mengetahui anggota keluarganya meninggal.

 

Penyebab kematian korban


Plt Direktur RSSA Malang Kohar mengatakan, untuk kondisi suporter Aremania yang saat ini sedang dilakukan perawatan sejumlah 8 orang dengan luka berat, 4 luka ringan dan lainnya luka sedang. Untuk 17 jenazah yang dilakukan identifikasi juga melalui pengecekan sidik jari.

Baca juga: Laga Persib-Persija Ditunda Imbas Kerusuhan di Kanjuruhan Malang, Polda Jabar Imbau Bobotoh Tak ke GBLA

Dia mengatakan, penyebab kematian korban rata-rata adanya trauma di bagian kepala dan dada karena benturan yang disebabkan setelah terinjak, terjatuh atau berdesakan.

"Insya Allah nanti ketemu dengan keluarga, dan diidentifikasi dengan sesuai agamanya, disholatkan, dimandikan (bagi muslim), dikafani baru disholati," kata Kohar saat diwawancarai pada Minggu (2/10/2022).

Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang merasa hilang anggota keluarganya karena setelah melihat pertandingan Arema FC Vs Persebaya kemarin (1/10/2022) bisa melapor atau mendatangi RSSA.

Baca juga: Brigadir Andik Korban Tragedi di Kanjuruhan Malang, Diduga Terjebak di Tribun Atas

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap untuk penanganan korban dapat dimaksimalkan oleh petugas medis di masing-masing rumah sakit.

Pihaknya juga saling melakukan koordinasi di tingkat Forkopimda Provinsi Jawa Timur bersama Bupati Malang dan Wali Kota Malang.

Kerja sama antarrumah sakit juga dilakukan. Dia mengatakan masing-masing rumah sakit yang melakukan penanganan terhadap korban telah menggelar zoom meeting.

"Untuk menentukan rujukan ke mana bagi yang membutuhkan tindakan tertentu, maka tindakan yang mengalami luka berat ke RSSA, juga rujukan ke jenazah belum teridentifikasi, selain itu satunya di RSUD Kanjuruhan," kata Khofifah saat diwawancarai.

Total data yang dia terima, untuk data korban hingga pukul 09.30 WIB tadi berjumlah 129 orang meninggal dunia.

"Sinkronisasi data masih terus dilakukan," katanya.

Disampaikannya, untuk penanganan korban di RSSA merupakan tanggungan dari Pemprov Jatim.

Sedangkan penanganan di rumah sakit dan korban berasal dari wilayah Kabupaten Malang merupakan tanggungan dari Pemkab Malang.

"Begitu juga dengan di Kota Malang tanggungan Kota (Pemkot Malang), kita juga memberikan santunan kematian, untuk luka berat juga," katanya.

Sedangkan untuk identifikasi jenazah masih membutuhkan pencocokan data dengan keluarga masing-masing. Namun, proses pengiriman jenazah ke keluarga diupayakan oleh pihaknya dapat maksimal.

"Dimandikan, disholatkan (bagi beragama Islam), lalu dikirim ke daerah mereka," katanya.

Khofifah berharap insiden yang ada tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

Cari anak

Salah satu korban yang ditengok yakni wanita bernama Belanis Faidatul (16). Kondisinya masih tergolek lemah di tempat tidur dengan dibantu alat pernafasan.

Ayah korban, Edi Herwanto mengatakan sebelum tragedi terjadi, anaknya berangkat ke Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kemudian setelah pertandingan, sekitar pukul 24.00 WIB, dirinya belum mendapatkan kabar tentang anaknya.

"Dia berangkat, sama 15 temannya. Itu yang enggak ada (meninggal dunia) temannya satu orang. Posisi anak saya kendaraan sama HP dititipkan ke temannya. Terus teman-temannya sudah pulang, anak saya belum," katanya.

Kemudian sekitar pukul 01.30 WIB dini hari tadi, dirinya mencari anaknya dengan mengelilingi lima rumah sakit di Malang Raya.

"Kemudian dapat info dari suster di Rumah Sakit Wava Husada coba cari ke rumah sakit lainnya, meluncur ke RSSA baru ketemu anak saya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com