MOJOKERTO, KOMPAS.com - Raffi Dimas Baddar (20), mahasiswa asal Pasuruan yang hilang saat berkemah di kawasan Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ditemukan dalam keadaan meninggal, Selasa (27/9/2022).
Jenazah Raffi ditemukan di teras jurang, berjarak kurang lebih 25 meter dari bibir jurang. Tubuh korban ditemukan meninggal dengan kondisi tengkurap.
Humas Operasi SAR Krapyak 2 Saiful Hasan mengungkapkan, lokasi penemuan jenazah Raffi merupakan tempat yang sulit diakses. Tubuhnya ditemukan di sebuah batu di antara bibir dan dasar jurang.
Di jurang tersebut, jelas dia, terdapat lintasan air terjun dari Sungai Kretek. Tempat itu juga dikenal sebagai air terjun dari sungai kering.
“Tidak di dasar, tapi di terasan jurang. Jadi, di bibir jurang ke dasarnya itu kurang lebih seratus meter. Nah, di tengah-tengahnya ada batu menonjol, kalau kita amati itu berbentuk terasan,” kata Saiful saat dikonfirmasi, Selasa.
Dia menuturkan, korban diduga mengalami kecelakaan, sehingga tubuhnya terjatuh. Kecelakaan korban cukup fatal hingga merenggut nyawanya.
“Dia ada di situ, jatuh dan itu fatal yang membuat langsung meninggal,” ungkap Saiful.
Baca juga: Mahasiswa Pasuruan yang Hilang di Bukit Krapyak Mojokerto Ditemukan Meninggal
Jenazah Raffi Dimas Baddar ditemukan tim pencarian pada Selasa (27/09/2022), sekitar pukul 10.45 WIB.
Lokasi ditemukannya korban, berjarak sekitar 1,96 kilometer dengan azimuth 168° dari mushala Makam Krapyak, tempat korban bertemu teman-temannya sebelumnya dinyatakan hilang.
Saiful menuturkan, penemuan jenazah diawali dengan ditemukannya sandal milik korban. Sandal tersebut menjadi petunjuk bagi tim SAR untuk menelusuri keberadaan korban.
“Kita menemukan sandal slopnya yang identik dengan yang dibawa survivor (Raffi)). Itu kita temukan di lapangan dan itu jauh banget dari jalur,” ujar dia.
Dari titik penemuan sandal, petugas dan relawan gabungan kemudian menyisir berbagai titik untuk menemukan keberadaan Raffi.
Upaya petugas pun membuahkan hasil. Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi penemuan sandal, Selasa (27/9/2022), sekitar pukul 10.45 WIB.
“Alhamdulillah, sekitar jam 10.45 WIB, (jenazah) survivor sudah bisa kita temukan. Kondisinya sudah meninggal dunia,” kata Saiful.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.