Kepala Dinas Ketenagakerjaan Lamongan Agus Cahyono menyampaikan, hingga tahun ini terdapat 381 pekerja migran Lamongan yang sudah memiliki identitas resmi (ID) dan bekerja di sektor formal, seperti pabrik, pertukangan dan perkebunan.
“Tahun ini, sampai bulan ini yang sudah ber-ID 381, pekerja sektor formal. Pekerja migran Indonesia asal Lamongan, sudah tidak ada pekerja sektor informal, yang sebelum pandemi rata-rata 500 sampai 600 orang per tahun,” ucap Agus.
Baca juga: Lamongan Gelar Festival Rajungan 2022
Sementara menanggapi wacana kerja sama yang ditawarkan BP2MI Jatim, Pemkab Lamongan menyambut baik.
Bahkan, Bupati Lamongan bersiap untuk membantu terkait kerja sama tersebut, guna memberikan kesempatan bagi warga Lamongan bekerja sebagai pekerja migran sektor formal, memberikan kesejahteraan dan juga pastinya perlindungan bagi pekerja.
“Secara prinsip, saya siap bekerja sama dengan BP2MI. Apa yang diperlukan dari Pemkab misalnya pelatihan, kami siap membantu. Ini untuk memberikan kesempatan bagi warga Lamongan bekerja sebagai pekerja migran di sektor formal dan peningkatan kesejahteraan. Juga untuk mengurangi pekerja migran yang ilegal, untuk perlindungan dari pemerintah,” tutur Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.