Selain digunakan sebagai wadah belajar, beberapa permainan buatan Assa sudah dipasarkan di beberapa platform.
Meski belum ada yang membeli karyanya, Assa tidak menyerah untuk terus mengembangkan kreativitasnya.
Tidak hanya terampil membuat game, bocah kelahiran 10 Januari 2012 ini juga sudah pandai berbahasa Inggris.
Setiap hari, ia berkomunikasi dengan warga negara lain untuk saling berbagi pengalaman membuat game online menggunakan aplikasi Roblox.
Uniknya, ia bisa memahami bahasa Inggris tidak baku yang biasa digunakan orang yang ditemuinya dalam komunitas pengguna Roblox.
"Kan ada chat room, jadi ya ngomong bahasa Inggris, awalnya pakai translate, sekarang sudah biasa," tuturnya.
Baca juga: HIV di Lumajang Meningkat, Wabup Sebut Ada Tempat Prostitusi Berkedok Warung Makan
Kepala SDIT Nurul Islam Iqbal Abdur Rofiq baru mengetahui bakat Assa sekitar lima bulan lalu. Awalnya, ia tanpa sengaja melihat Assa sedang mengetik menggunakan 10 jari saat mata pelajaran TIK.
"Saya lihat anak ini kok bisa ngetik 10 jari, saya tanya kok kamu bisa? Kata temannya si Assa ini punya warnet setiap hari main game," terang Iqbal.
Iqbal kemudian memotivasi Assa agar tidak hanya bermain game, tetapi harus bisa menciptakan game. Di luar dugaannya, Assa menjawab sudah bisa membuat game.
Sejak saat itu, Iqbal secara pribadi mendampingi Assa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Beberapa game seperti balap karung dan lari marathon merupakan proyek yang ditugaskan Iqbal kepada Assa.
Untuk lebih mengembangkan bakatnya, Iqbal menyarankan orangtua Assa agar mengikutkan siswa itu dalam kelas coding. Orangtua Assa menyambut baik ide tersebut.
"Sekarang saya suruh ikut kelas coding, sayang sekali kalau bakat seperti Assa ini tidak dimaksimalkan, anak-anak seperti ini itu langka," pungkas Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.