LUMAJANG, KOMPAS.com - Peningkatan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) tahun 2022 di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi perhatian khusus pemerintah.
Pasalnya, meski berulang kali melakukan operasi penertiban tempat-tempat maksiat, nyatanya tidak jarang tempat itu kembali beroperasi lagi setelahnya.
Baca juga: Ada 284 Kasus HIV di Lumajang Tahun Ini, Naik 50 Persen dari 2021
Bahkan, tempat prostitusi itu kini tidak hanya ada di lokalisasi ternama di Lumajang seperti Dolog dan Kabuaran.
Beberapa tempat berkedok warung makan, tempat kos, hingga hotel, ternyata juga menjadi tempat bagi wanita penghibur untuk mencari makan.
"Jangan dikira lokalisasi itu hanya terlokalisir di suatu tempat, bisa jadi tersebar di beberapa tempat yang itu berkedok tempat berjualan makanan misalnya, ada juga hal-hal seperti itu, ini menjadi perhatian kita," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati di Kantor Pemkab Lumajang, Kamis (22/9/2022).
"Saya tidak mengatakan bahwa tempat makan ada hal-hal seperti itu tapi bisa jadi itu disalahgunakan, termasuk kos-kosan, hotel, tempat penginapan juga," imbuhnya.
Indah menuturkan, pihaknya terus berupaya memberangus tempat-tempat maksiat yang selama ini diyakini kuat sebagai sumber penularan penyakit seksual.
"Kita juga meningkatkan bersama instansi terkait untuk memberantas tempat maksiat yang menjadi sumber penularan," tuturnya.
Lebih lanjut, Indah menekankan pentingnya peran orangtua mengawasi pergaulan putra-putrinya.
Menurutnya, pembentukan mental dan perilaku anak saat berada di luar rumah dimulai dari lingkungan keluarga.
Baca juga: Disebut Jadi Kandidat Terkuat Ketua DPRD Lumajang, Ini Tanggapan 3 Anggota Fraksi PKB
Selain itu, menurut Indah, peran lembaga pendidikan memberikan pengetahuan tentang bahaya melakukan hubungan seksual di luar pernikahan juga penting.
Meski selama ini dianggap tabu oleh sebagian masyarakat, tetapi hal itu menjadi instrumen penting untuk melakukan pencegahan sejak dini.
"Di sekolah para guru perlu memberikan seks edukasi, itu penting bukan sesuatu yang tabu, akan lebih bahaya jika itu tidak di edukasi ke anak-anak," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.