LUMAJANG, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, publik dibuat cemas dengan aktivitas sosok misterius yang menyebut dirinya sebagai Bjorka, yang mengaku telah meretas data rahasia negara dan data pribadi pejabat.
Memanfaatkan teknologi yang terus menerus memangkas batas jarak dan waktu dalam satu genggaman, sosok Bjorka mampu membuat geger masyarakat Indonesia.
Memang, perkembangan teknologi yang sangat masif beberapa tahun terakhir menjadi peluang baru bagi aktivitas kejahatan.
Namun, ada banyak pihak yang memanfaatkan teknologi dengan perbuatan produktif dan positif. Seperti yang dilakukan Assa Aydin (10), bocah kelahiran Lumajang yang menggeluti perkembangan teknologi.
Assa yang baru duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar itu sudah bisa membuat game online. Tidak tanggung-tanggung, ia telah membuat lima jenis permainan sampai hari ini.
Putra kedua Ali Maksum itu, kini menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Islam, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sejak kecil, Assa memang akrab dengan komputer. Ayah Assa yang seorang penjaga rental komputer dan warung internet (warnet) kerap mengajaknya saat sang ibu sedang mengajar di sekolah.
Dari sana, Assa mengenal komputer dan internet untuk pertama kalinya. Dimulai dengan bermain permainan di internet hingga belajar menghidupkan komputer sendiri.
Baca juga: Wabup Janji Gelar Banyak Event untuk Bangkitkan Ekonomi Lumajang
"Dulu itu sering saya bawa ke warnet kalau ibunya mengajar, supaya tidak nangis saya pasangkan game, ternyata dia suka sampai saya kadang kalah main sama Assa," kata Maksum di rumahnya, Kamis (22/9/2022).
Saat berusia 6 tahun, Assa mulai belajar membuat video game online. Ia menuangkan imajinasinya menggunakan aplikasi Roblox.
Assa mengaku, mengenal roblox dari sang kakak. Assa pun meminta sang kakak mengajarinya memainkan permainan itu. Kini, ia sudah mahir mengoperasikannya sendiri.
Setidaknya lima proyek game sudah dibuatnya di platform Roblox, mulai dari balap karung, lari maraton, balap mobil, hingga permainan bertemakan petualangan.
Meski belum bisa dikatakan sempurna karena fitur yang terbatas, tapi bagi anak seusia Assa, kemampuan itu luar biasa.
Berbekal aplikasi tak berbayar itu, jemarinya dengan terampil menuangkan ide yang ada di otaknya itu melalui beberapa klik mouse.
Setiap detailnya sangat diperhatikan oleh Assa. Mulai dari postur gerak tubuh karakter dalam permainan, hingga tampilan arena pertandingan maupun latar belakang sehingga permainan itu tampak lebih hidup.
"Awalnya lihat kakak kok kayak bagus terus minta ajari, terus bisa sendiri akhirnya buat game, bisa dimainkan online," kata Assa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.