Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bohongi Orangtua Pelajar yang Tewas Dianiaya Saat Ujian Silat, Pelatih Sebut Korban Kelelahan karena Lari

Kompas.com - 21/09/2022, 10:21 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SIDOARJO, KOMPAS.com- Seorang pelajar di Sidoarjo, Jawa Timur berinisial ARA (17) tewas setelah dianiaya sejumlah senior yang juga pelatihnya dalam Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) perguruan silat.

Ayah ARA, Dedik Hainul Akbar (43) sebelumnya mengatakan kematian anaknya tersebut sempat ditutup-tutupi.

Baca juga: Bonek Galang Donasi untuk Perbaikan Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Cak Conk: Kami Merasa Bersalah

Pelatih dan senior mengatakan kepada keluarga bahwa putranya pingsan karena sesak napas akibat kelelahan.

"Saya tanya kok bisa pingsan, mereka menjawab kecapaken setelah berlari," kata Dedik saat dihubungi, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Kronologi Pelajar Tewas Dianiaya Senior Saat Latihan Silat, Mengaku Pusing Justru Dipukul dan Ditendang

Tak jujur saat ditanya kontak fisik

Saat melihat kondisi anaknya di ruang ICU, Dedik merasa curiga. Sebab, hidung putranya tersebut mengeluarkan darah.

Dia lantas bertanya pada pelatih apakah ada kontak fisik saat latihan.

Menurutnya saat itu pelatih menjawab tak ada kontak fisik.

"Kok perkembangannya enggak ada, justru tim medis mengatakan bahwa ada penyumbatan di saluran pernapasannya," kata dia.

Kondisi anaknya terus memburuk hingga meninggal dunia.

Keluarga pun akhirnya melaporkan kejanggalan tersebut kepada polisi.

Baca juga: Pelajar di Sidoarjo Dianiaya 3 Teman Seangkatan hingga Tewas, Alami Pendarahan pada Otak


Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com