LUMAJANG, KOMPAS.com - Ratusan penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tidak bisa beristirahat dengan tenang. Mereka dihantui rasa takut akibat keberadaan ular kobra di dalam hunian mereka.
Sebab, dalam dua hari terakhir, ditemukan delapan anak ular kobra berkeliaran di Rusunawa tersebut.
Staf penjaga Rusunawa Lumajang, Joko Purnomo mengatakan, pihaknya menemukan tujuh anak ular kobra dalam dua hari terakhir. Satu anak ular kobra lainnya ditemukan oleh petugas pemadam kebakaran yang menyisir rungan di Rusunawa.
Baca juga: Evakuasi Ular Kobra, Petugas Damkar Bintan Malah Dipatuk dan Dilarikan ke Rumah Sakit
Joko mengatakan, anak ular kobra yang ditemukan itu dibuang ke sungai.
"Ya, ada ular. Semalam satu saya ambil, tadi pagi jam 9 ada tiga, jam 11 ada tiga lagi total tujuh. Saya buang di sungai, kadang malam keluar, sering di sini," kata Joko di Rusunawa Lumajang, Selasa (13/9/2022).
Karena khawatir terus-terusan dibayangi ketakutan akan munculnya ular kobra, para penghuni berinisiatif melapor kepada petugas pemadam kebakaran.
Baca juga: Warga Cirebon Histeris Ular Kobra Masuk Rumah dan Bersarang di Kamar
Petugas pun melakukan penyisiran ke beberapa ruangan yang dicurigai menjadi sarang ular. Targetnya adalah ruangan yang gelap dan lembab. Hasilnya, ditemukan satu ekor anak ular kobra. Total, sudah ada delapan anak ular kobra yang ditemukan di lokasi itu.
Diduga kuat, indukan dari ular berbisa ini masih berada di sekitar Rusunawa.
"Yang kita tangkap barusan satu ekor, sedangkan yang sebelumnya tujuh, jadi total delapan. Untuk yang sudah ditangkap delapan ekor itu anakan semua, berarti induknya masih ada di sini," kata Zaenuri, petugas pemadam kebakaran Lumajang.
Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, petugas tengah memburu indukan ular yang diyakini berada tidak jauh dari rusun.
Sampai saat ini, indukan ular kobra belum juga ditemukan. Padahal, selain ruangan di dalam bangunan rusun, petugas sudah menyusuri selokan dan lubang-lubang yang ada disekitarnya.
"Kita berupaya semaksimal mungkin untuk mencari, kesulitan kita harus membuka tutup selokan semua ini, tapi tetap akan kami cari," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.