PONOROGO, KOMPAS.com- Sepekan Polres Ponorogo menangani kasus tewasnya AM, santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponogoro, Jawa Timur, yang diduga dianiaya seniornya.
Kini publik masih menanti gelar perkara, penetapan tersangka, dan terungkapnya kasus ini secara terang benderang.
Baca juga: Ucapan Santri Gontor Sebelum Tewas pada Sang Ibu, Sebut Ingin Perbaiki Sistem di Ponpes
Sejauh ini, polisi telah memeriksa 25 saksi dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya santri asal Palembang, Sumatra Selatan tersebut.
Saksi yang diperiksa mulai dari kalangan santri, pengasuh pondok, dokter, hingga petugas yang memandikan jenazah RS Pondok Gontor.
Kemudian dokter forensik yang mengotopsi jenazah korban, hingga orangtua dan kerabat korban.
Sejak kasus ini dilaporkan secara resmi Senin (5/9/2022) oleh pengasuh Pondok Gontor, Polres Ponorogo sudah menemukan banyak fakta.
Usai menggelar olah tempat kejadian perkara dan prarekonstruksi, polisi mendapati fakta terduga penganiaya korban adalah dua seniornya.
Adapun penganiayaan diduga dilakukan saat acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkaju) Pondok Pesantren Gontor pada 18 -19 Agustus 2022.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Kamis (8/9/2022) menyebutkan, hasil koordinasi Kemen PPPA melalui Tim Layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dengan DP3AK Provinsi Jawa Timur dan Dinsos P3A Kabupaten Ponorogo, didapatkan informasi kronologi kejadian sementara.
Peristiwa diduga bermula dari pelaksanaan kegiatan Perkemahan Kamis Jumat (Perkaju) Pondok Pesantren Gontor pada 18-19 Agustus 2022 silam. AM adalah ketua panitia dalam kegiatan.
Usai kegiatan, ketiga korban yang merupakan panitia kegiatan, mengembalikan semua peralatan perkemahan kepada terlapor yang merupakan koordinator bagian perlengkapan.
Namun, setelah diperiksa kembali oleh terlapor, terdapat pasak tenda yang hilang.
Baca juga: Impian AM Santri Gontor Sebelum Meninggal, Ingin Mengabdi dan Perbaiki Sistem Ponpes
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.