Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa di Malang Geruduk Kantor DPRD Tolak Kenaikan Harga BBM, Pihak Dewan Tanda Tangani Tuntutan Demonstran

Kompas.com - 08/09/2022, 15:56 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa menggelar aksi di depan gedung DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (8/9/2022) siang.

Mereka menolak kenaikan harga BBM bersubsidi karena dinilai menyengsarakan rakyat. 

Para mahasiswa berasal dari berbagai kampus seperti Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Universitas Islam Malang, dan lainnya.

Mereka menamakan diri Aliansi BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Malang Raya.

Baca juga: Tepergok Warga Saat Tuntun Motor Curian, Pria di Malang Nyaris Diamuk Massa

Massa aksi meminta kepada seluruh anggota DPRD Kota Malang ikut menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Mereka juga meminta bertemu langsung dengan perwakilan enam anggota fraksi dari DPRD Kota Malang.

Selain penolakan tegas kenaikan harga BBM bersubsidi, juga terdapat lima tuntutan lainnya dari massa aksi.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 8 September 2022: Pagi Cerah dan Sore Hujan Ringan

 

Yakni, mendesak pemerintah menerapkan kebijakan subsidi BBM yang tepat, kemudian menolak pemberian dana BLT sebagai dalih kenaikan harga BBM.

Demonstran menuntut pemerintah menstabilkan harga bahan pokok.

Baca juga: Upaya Wujudkan Malang Bebas Banjir 2028, Konstruksi Penghambat Saluran Air Dibongkar


 

Pemerintah diminta fokus melakukan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Massa juga menuntut pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional.

Sekitar pukul 13.00 WIB, para mahasiswa diterima oleh Ketua dan perwakilan anggota DPRD Kota Malang. Mereka menandatangani tuntutan dari massa aksi dan diberi waktu selama tujuh hari untuk menindaklanjuti.

Baca juga: Tarif Bus Bandung-Malang Naik hingga Rp 40.000 Imbas Kenaikan Harga BBM

Koordinator BEM Malang Raya, Zulfikri Nurfadhilla mengatakan, pihaknya berjanji akan menyuarakan aspirasi masyarakat hingga harga BBM bersubsidi turun kembali.

Menurutnya, kenaikan harga BBM juga mengakibatkan harga kebutuhan pokok ikut naik.

"Langkah kita tetap mengawal, mendalami kajian-kajian dan mencermati perkembangan informasi yang ada. Kalau tidak ada tindak lanjut, kita akan turun ke jalan lagi sampai pemerintah pusat mendengarkan," kata Zulfikri saat diwawancarai.

Baca juga: Tarif Bus Bandung-Malang Naik hingga Rp 40.000 Imbas Kenaikan Harga BBM

Dia mengungkapkan dampak kenaikan harga BBM juga dirasakan oleh para mahasiswa di Malang. Seperti adanya mahasiswa yang kerja sampingan sebagai driver ojek online.

"Banyak mahasiswa juga tidak semua merupakan orang yang punya, mereka juga kesulitan membeli bensin Pertalite, dampaknya kenaikan harga bahan pokok, kenaikan transportasi juga naik," katanya.

Pihaknya juga memberi solusi kepada pemerintah untuk melakukan penundaan proyek strategis nasional seperti pembangunan ibu kota negara (IKN) baru.

"Agar APBN untuk subsidi supaya dapat pulih, stabil kembali, salah satu proyek strategis nasional seperti IKN dan bendungan yang lain, kami rasa pemerintah punya langkah alternatif supaya kepentingan masyarakat didahulukan," katanya.

Baca juga: Minibus Terbalik akibat Ban Pecah di Tol Pandaan Malang, Seorang Bayi Tewas

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika mengatakan pihaknya menerima aspirasi dari para mahasiswa. DPRD Kota Malang dan akan meneruskan aspirasi tersebut ke DPR RI.

"Agar diteruskan juga ke masing-masing fraksi di DPR RI. Kami sepakat dari DPRD Kota Malang menolak harga BBM. Kami juga menerima keluhan yang sama dari masyarakat. Kami yakin suara kita didengar pemerintah pusat," katanya.

Selain itu, dikatakannya bahwa Pemkot Malang bersama DPRD Kota Malang juga menyiapkan jaring pengaman sosial yang diharapkan dapat meringankan beban dari masyarakat. Seperti melakukan operasi pasar dan menyiapkan anggaran khusus lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com