Tokoh lain seperti Mahfud MD, menurut Ali, bisa juga mengisi posisi Ketum PPP karena adanya kesamaan latar belakang ideologi politik dan platform politik Mahfud MD dan PPP. Namun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) ini belum tentu mau mengisi kekosongan itu. Sebab, Mahfud MD saat ini masih setia dengan kelompok Gus Dur dan keluarga Gus Dur.
"Jika PPP menginginkan sosok figur yang bersih, tegas berintegritas, maka Mahfud MD bisa jadi alternatif," ujar pria yang akrab disapa Malhum ini.
Terlepas dari problem internal PPP hari ini, menurut Malhum, PPP harus segera berbenah dan segera konsolidasi. Jika larut dalam problem internal, maka 2024 akan menjadi Pemilu terakhir bagi PPP. PPP bisa gagal lolos parliamentary threshold atau ambang batas parlemen.
Hal ini berpotensi membuat pendukung PPP berpindah ke partai lain, baik partai tersebut berbasis Islam atau nasionalis.
"Yang jelas, problem internal PPP hari ini, akan dimanfaatkan oleh partai lain jika tak segera menuntaskannya," tandas mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui ada kader PPP di Jawa Timur yang memasangkan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jatim https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.