Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Sampah TPA Benowo Tercium di Stadion GBT, Ini Tindakan Pemkot Surabaya

Kompas.com, 3 September 2022, 07:18 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen menghilangkan bau sampah dari tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo yang tercium hingga ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Bau tak sedap itu bisa tercium karena jarak antara Stadion GBT dan TPA Benowo cukup dekat, sekitar satu kilometer.

Upaya menghilangkan bau tak sedap ini dilakukan sebelum dimulainya Piala AFC U20 2023.

Pertandingan Piala AFC U20 2023 akan digelar pada 14-18 September 2022. GBT menjadi tuan rumah pertandingan grup F yang diisi Timnas Indonesia, Hongkong, Vietnam, dan Timor Leste.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, ada sejumlah metode yang sudah dijalankan untuk menghilangkan bau sampah yang tercium di GBT. Salah satunya, penyemprotan mikro organisme generasi keenam (EM6).

Baca juga: Perkuat Sinyal di Stadion GBT Jelang Kualifikasi Piala AFC U-20, Pemkot Surabaya Pasang WiFi di 15 Titik

"Yang perlu digarisbawahi adalah EM6 adalah mikro organisme, bukan zat kimia," kata Hebi di Kantor Diskominfo Surabaya, Jumat (2/9/2022).

Menika Ambar Sari Persiapan Piala Dunia U-20 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya


Hebi mengatakan, selain mikro organisme, DLH juga sudah menyelesaikan pemasangan geomembran dan buffer zone. Namun, pemasangan buffer zone belum rampung. 

"Kalau buffer zone itu kan terkait tanaman. Jadi itu mungkin baru akan tampak setelah dua tahun setelah ditanam," ujar dia.

Hebi menargetkan, bau sampah itu tak lagi tercium pada 6 September. 

Ia menargetkan pada tanggal 6 September, bau tidak sedap hilang dari kawasan tersebut.

Hebi menambahkan, tidak akan ada anggaran tambahan dari pemkot untuk penanganan bau sampah itu. Sebab, seluruh penanganan, termasuk geo membran dan buffer zone, menjadi tangggung jawab PLTSa.

"Pengelolanya yang tanggung jawab, termasuk geo membran dan buffer zone. Pemkot Surabaya tidak akan mengeluarkan penambahan anggaran," tutur Hebi.

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan merespons kabar yang menyebut Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, urung jadi venue Piala Dunia U20 2023 yang akan digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule ini menegaskan, belum ada putusan dari FIFA. Oleh karena itu, GBT masih menjadi salah satu venue untuk pesta sepak bola level usia terakbar di dunia itu.

Baca juga: Tabebuya Bermekaran, Bikin Kota Surabaya Kian Menawan

Selain GBT, ada lima stadion lainnya yang akan jadi venue Piala Dunia U-20 2023. Di antaranya, Gelora Bung Karno (Jakarta), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan Jakabaring (Palembang).

"Belum ada keputusan. Nanti tunggu perkembangan, harus ada surat resmi dari FIFA," ujar Iwan Bule.

"Enam venue masih ada dalam form di FIFA, dan nanti kami tunggu, apa pun hasilnya tentu itu hak FIFA untuk bisa menentukan venue di mana dan sebagainya. Kami sudah maksimal," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau