Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah mengaku sudah mendapat informasi mengenai keberadaan Asyifa yang tengah berjuang melawan kelainan atresia ani.
Khalifah mengaku sudah menjenguk Asyifa sebelum dipindahkan ke rumah tunggu kelahiran (RTK) yang disediakan oleh Dinkes-P2KB Sumenep. Kasus yang dialami Asyifa, lanjut dia, memang butuh penanganan medis lebih intens.
Baca juga: Gagalkan Penyelundupan 2 Kilogram Sabu, BNNK Sumenep Tangkap 3 Pelaku
“Sekarang sedang diurusi untuk pembiayaannya dari daerah. Kami akan koordinasikan dengan RSUD dr. Soetomo di Surabaya,” tuturnya di Sumenep.
Ia meminta warga aktif melapor jika ditemukan kasus serupa seperti Asyifa. Dengan begitu, Pemkab dengan mudah memonitor dan membantu semua layanan yang diperlukan.
“Saya tanyakan, kenapa tidak dilaporkan? Katanya karena tidak punya biaya. Padahal untuk masalah pembiayaan bisa kami dampingi,” pungkasnya.
UPDATE : Kompas.com menggalang bantuan melalui kitabisa.com untuk meringankan kisah perjuangan Asyifa agar bisa seperti balita-balita lainnya. Bantuan dapat dengan cara klik di sini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.