Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Asyifa, Balita Tanpa Anus di Sumenep yang Hidup dengan Kesakitan

Kompas.com - 29/08/2022, 15:15 WIB

SUMENEP, KOMPAS.com - Seorang balita bernama Asyifa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hidup dengan kesakitan. Balita perempuan berusia 2 tahun 7 bulan itu tak memiliki anus atau mengalami kelainan yang disebut atresia ani.

"Setiap kali mau BAB (buang air besar) lama dan perutnya bengkak. Kalau BAB melalui saluran kencing, dan itu lama," kata Maysaroh, anggota keluarga Asyifa, saat ditemui Kompas.com di Sumenep, Senin (29/8/2022).

Asyifa merupakan warga Desa Kangayan, Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep. Lahir dengan kondisi kelainan di kepulauan membuatnya tak mendapat layanan kesehatan maksimal.

Baca juga: Derita Najwa, Gadis 15 Tahun Berhenti Tumbuh Kembang, Tubuh dan Pola Pikir seperti Balita

UPDATE : Kompas.com menggalang bantuan melalui kitabisa.com untuk meringankan kisah perjuangan Asyifa agar bisa seperti balita-balita lainnya. Bantuan dapat dengan cara klik di sini.

Buah hati dari pasangan Irwan dan Susi Susanti itu pun kemudian dibawa ke Sumenep Kota untuk mendapat layanan kesehatan lebih lanjut. Jarak dari Kepulauan Kangean menuju pusat pemerintahan di Sumenep harus ditempuh selama 12 jam melalui perjalanan laut.

Asyifa pun sudah pernah dibawa ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ia harus dilakukan tindakan medis lanjutan yaitu ke Surabaya. Namun, biaya untuk itu tak ada.

Baca juga: KLM Aven Selon Terbakar di Perairan Sumenep, 4 ABK Terombang-ambing Selama 10 Jam

Butuh Rp 50 juta

Setelah sempat tinggal di indekos selama hampir sebulan di Sumenep, ia kemudian dipindahkan ke rumah tunggu kelahiran (RTK) yang disediakan oleh Dinkes-P2KB Sumenep.

Sang ayah lalu berusaha mencari biaya operasi untuk anaknya dengan bekerja ke Malaysia.

"Sebenarnya sempat dua kali mengusahakan untuk berobat, namun gagal karena dimintai dana Rp 50 juta untuk berobat ke daerah Bali. Kami tidak punya uang sebesar itu," kata Maysaroh.

Saat ini, lanjut Maysaroh, pihak keluarga sedang mengurus agar Asyifa bisa dioperasi di Surabaya. Namun, masih menunggu proses aktivasi BPJS.

"Kemarin kita sudah dapat informasi, katanya tanggal 1 (September) baru aktif BPJS-nya,” pungkasnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Gresik: Hasil Visum, Ayah Bunuh Anak Kandung dengan 24 Tusukan

Polisi Gresik: Hasil Visum, Ayah Bunuh Anak Kandung dengan 24 Tusukan

Surabaya
King Kobra Sepanjang 3,5 Meter Masuk Rumah Warga di Pacitan

King Kobra Sepanjang 3,5 Meter Masuk Rumah Warga di Pacitan

Surabaya
Prabowo Disebut Sudah Kantongi 3 Nama Bakal Cawapres

Prabowo Disebut Sudah Kantongi 3 Nama Bakal Cawapres

Surabaya
Website Resmi Pemprov Jatim Dibobol 'Hacker', Pelaku Mantan Admin Situs Judi

Website Resmi Pemprov Jatim Dibobol "Hacker", Pelaku Mantan Admin Situs Judi

Surabaya
Ada Patung Buddha Tidur Raksasa di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu

Ada Patung Buddha Tidur Raksasa di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu

Surabaya
Penjualan Lutung Jawa di Situbondo Masih Marak, Dilakukan Secara Online

Penjualan Lutung Jawa di Situbondo Masih Marak, Dilakukan Secara Online

Surabaya
Patung Buddha Tidur, Ikon Maha Vihara Majapahit di Mojokerto

Patung Buddha Tidur, Ikon Maha Vihara Majapahit di Mojokerto

Surabaya
Super Air Jet Resmi Buka Rute Banyuwangi-Jakarta

Super Air Jet Resmi Buka Rute Banyuwangi-Jakarta

Surabaya
Kades di Jember Bisa Dapat Hadiah Rp 200 Juta, Syaratnya Angka Partisipasi Pemilu Lebih dari 90 Persen

Kades di Jember Bisa Dapat Hadiah Rp 200 Juta, Syaratnya Angka Partisipasi Pemilu Lebih dari 90 Persen

Surabaya
Anak 14 Tahun di Malang Dipaksa Ibu Jualan Makaroni, Dianiaya Saat Tak Memenuhi Target

Anak 14 Tahun di Malang Dipaksa Ibu Jualan Makaroni, Dianiaya Saat Tak Memenuhi Target

Surabaya
Saat Masriah Bersalaman dan Minta Maaf kepada Pemilik Rumah yang Disiram Air Kencing...

Saat Masriah Bersalaman dan Minta Maaf kepada Pemilik Rumah yang Disiram Air Kencing...

Surabaya
Akal Bulus Pria Cabuli Anak 5 Kali di Banyuwangi, Korban Alami Trauma

Akal Bulus Pria Cabuli Anak 5 Kali di Banyuwangi, Korban Alami Trauma

Surabaya
Wali Kota Surabaya Targetkan 'Urban Farming' yang Dikelola Warga Bisa Penuhi Kebutuhan Pangan sampai 60 Persen

Wali Kota Surabaya Targetkan "Urban Farming" yang Dikelola Warga Bisa Penuhi Kebutuhan Pangan sampai 60 Persen

Surabaya
Viral, Video Perempuan Telanjang di Ponorogo, Polisi Selidiki

Viral, Video Perempuan Telanjang di Ponorogo, Polisi Selidiki

Surabaya
Warga Segel Kantor UPTD Dinas Pendidikan Situbondo gara-gara Sengketa Lahan

Warga Segel Kantor UPTD Dinas Pendidikan Situbondo gara-gara Sengketa Lahan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com