Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Polisi di Lamongan Rawat Ratusan ODGJ, Bermula Gunakan Uang Tunjangan

Kompas.com - 26/08/2022, 09:11 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com- Seorang polisi di Lamongan, Jawa Timur bernama Aipda Purnomo merawat ratusan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Jika selama ini orang-orang menganggap ODGJ menakutkan, Aipda Purnomo justru sebaliknya.

Dia menilai ODGJ adalah manusia yang membutuhkan uluran tangan.

"Karena kita mau dan mampu merawat mereka, jadi harus dimanfaatkan, karena mereka juga manusia. Sebab kebaikan harus disebarkan kepada siapa pun," kata Purnomo, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Seorang Pengacara di Lamongan Dikeroyok Warga yang Berunjuk Rasa, Ini Penyebabnya

Awal mula kisah

Purnomo mengatakan, kisah tersebut bermula saat dirinya ditugaskan menjadi Bhabinkamtibmas beberapa tahun lalu.

Saat itu Purnomo menampung dan merawat gelandangan hingga ODGJ di rumahnya yang berada di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, Lamongan, Jawa Timur.

Apa yang dilakukan oleh Purnomo (42) ketika itu sudah mendapat dukungan dari sang istri, Lilik Ika Wahyuni (40).

"Saya waktu itu kan jadi anggota Bhabinkamtibmas, yang mana tugas Bhabinkamtibmas itu kan hadir di tengah-tengah masyarakat," kenang Purnomo.

Baca juga: Chat Aneh Korban hingga Letak Kunci Jadi Petunjuk Polisi Bongkar Kematian Pegawai Bank di Dalam Mobil di Lamongan

Gunakan uang tunjangan

Purnomo mengaku, dalam menjalankan tugas sebagai Bhabinkamtibmas, dirinya mendapat uang tunjangan operasional dari kepolisian.

Uang itu kemudian digunakan untuk kegiatan sosial.

Yakni membantu orang yang membutuhkan, siswa yatim piatu, hingga perawatan dan penanganan ODGJ.

"Awalnya itu membantu janda tua kurang mampu, yang itu ternyata dapat respons positif dari masyarakat. Keterusan sampai sekarang, sampai kami bisa mendirikan yayasan sosial untuk membantu," ujar Purnomo.

Baca juga: Lamongan Job Fair Expo 2022 Sediakan 5.054 Lowongan Kerja


 

Kurang lebih dua tahun, Purnomo menggunakan uang tunjangan operasional Bhabinkamtibmas untuk aksi sosial.

Lama-kelamaan, banyak warga kemudian ikut membantu. Sehingga Purnomo bersama beberapa orang, kemudian memutuskan mendirikan yayasan sosial 'Berkas Bersinar Abadi' pada tanggal 5 Mei 2017.

Baca juga: Lamongan Job Fair Expo 2022 Sediakan 5.054 Lowongan Kerja

Rawat ratusan ODGJ

Purnomo mengemukakan, kebanyakan orang merasa ketakutan jika bertemu dengan ODGJ.

Namun, baginya, hal itu adalah sebuah peluang untuk menuai pahala. Sebab, menurutnya, ODGJ juga manusia biasa.

Dengan penanganan yang tepat, mereka bisa dipulihkan.

Baca juga: Panen Raya Sorgum di Lamongan, Mentan Syahrul Yasin Limpo Ajak Lawan Impor Gandum

"Sempat ada ODGJ telanjang, terus saya kasih baju. Dia kemudian benar-benar bahagia sekali, padahal hanya pakaian saja. Namun banyak orang yang takut, sehingga dibiarkan saja," tutur Purnomo.

Selama ini, Purnomo telah merawat ratusan ODGJ. Beberapa di antara mereka ditemukan telantar di jalanan.

"ODGJ total ada 104 orang, sebanyak 12 orang perempuan dengan sisanya adalah laki-laki. Kadang bertambah, kadang berkurang. Ada yang ketemu di jalan, terus ada juga yang kemudian diketahui oleh keluarganya dan dijemput untuk pulang," kata Purnomo.

Baca juga: TMMD ke-114 Rampung, Jalan Beton dan Rumah Layak Huni Dapat Dinikmati Warga Lamongan

"Kira-kira yang sudah berhasil kami antarkan pulang selama lima tahun ini, Insya Allah 110 lebih ODGJ," lanjut dia.

Penanganan ODGJ dilakukan dengan memenuhi kebutuhan mereka, seperti memberikan pakaian dan makanan, melakukan perawatan, hingga menyediakan tenaga kesehatan jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com