Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pikap Pengangkut Sepeda Terguling di Jalur Ijen Banyuwangi, 2 Orang Tewas

Kompas.com - 22/08/2022, 08:02 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

KOMPAS.com - Dua orang meninggal dunia usai mengalami kecelakaan di jalur Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur pada Minggu (21/8/2022).

Mobil pikap yang ditumpangi klub pesepeda Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) itu terguling.

Baca juga: 2 Pesepeda yang Tewas Kecelakaan di Jalur Ijen Ternyata Pegawai Pemkab Banyuwangi

Kapolsek Licin AKP Dalyono membenarkan peristiwa kecelakaan yang menimpa para pesepeda dari BRCC tersebut.

"Iya benar, ada dua orang meninggal dunia," kata Dalyono, Minggu.

Korban meninggal ternyata adalah pegawai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yakni Kasubag Organisasi Setda Banyuwangi Sunardi (40), asal Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari dan Korsda Pengaira Genteng, Ali Moevado (60), warga Desa Genteng, Kecamatan Genteng.

Sementara dua pebalap sepeda lainnya mengalami luka berat. Untuk korban luka ringan dirawat di Puskesmas Licin. 

Baca juga: Kisah Pilu 2 Warga Banyuwangi Jadi Korban Penipuan di Kamboja, Tergiur Proses Mudah dan Gaji Besar

Kronologi

Informasi yang dihimpun Kompas.com, kecelakaan tersebut melibatkan 11 orang. Para pebalap tersebut tengah latihan mempersiapkan event balap sepeda gunung Blue Fire.

"Truk bermuatan 11 orang dan sepeda gunung. Terdiri dari satu sopir dan 10 pesepeda," ujar Dalyono. 

Peristiwa bermula ketika rombongan pebalap mulai dari Kecamatan Genteng dengan finish di Pos Paltuding TWA Kawah Ijen.

Setelah sampai di Paltuding, mereka kembali dengan naik mobil pikap bernomor polisi B-1956-DCO.

Baca juga: Pulang ke Banyuwangi, Farel Prayoga Dikawal Polisi dan TNI, Disambut Tangis Haru Tetangga

Nahas, mobil yang dikemudikan Eko Hermawan Wahyudi (30) itu tiba-tiba terguling saat melintasi turunan. 

Sang sopir diduga tidak mampu menguasai laju kendaraannya sehingga terguling dan menabrak pembatas jalan. 

Sementara itu, pengurus BRCC Shandi Sumarsono mengaku sangat terpukul dengan insiden kecelakaan tersebut. 

Untuk korban meninggal telah dibawa ke rumah duka. 

"Yang meninggal sudah dikirim ke rumah duka. Kami sangat terpukul dengan adanya insiden ini," ucap Shandi. 

 

KOMPAS.com / (Penulis: Kontributor Banyuwangi, Rizki Alfian Restiawan | Editor: Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com