Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjuran Pakai Atribut Arema Diprotes, Begini Jawaban Wali Kota Malang

Kompas.com - 11/08/2022, 19:48 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Anjuran pemakaian atribut klub Arema FC menjalar hingga ke pelajar di Kota Malang, Jawa Timur.

Anjuran ini sebelumnya disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji melalui surat imbauan terkait pemakaian atribut Arema di lingkungan Pemkot Malang.

Namun karena menyebar sampai ke lingkungan pelajar termasuk anak SD, anjuran itu  diprotes oleh warganet di salah satu grup Facebook karena dinilai memberatkan untuk membeli atribut.

Namun, ada juga warganet lainnya yang memberikan solusi dengan kreativitas seperti menggambar sendiri logo klub Arema FC di kaos yang sudah dimiliki.

Baca juga: Soal Pengelolaan Sampah di Kota Malang, Sutiaji: Peran Semua Pihak Krusial...

Tanggapan wali kota

Menanggapi hal itu, Sutiaji mengatakan, kebijakan yang ada hanya berbentuk anjuran sehingga tidak memaksa.

Kendati demikian, dia tidak memungkiri adanya efek domino seperti pelajar yang memaksa untuk meminta dibelikan kaos klub Arema FC oleh orangtuanya yang sebenarnya cukup menggunakan seperti pin atribut.

"Walaupun memang ada yang tanya 'Pak, kok sampai SD?', kan saya anjuran saja. Bahasa kami kan atribut bisa pakai atribut pin. Tapi kalau anak-anak kan suka enggak mau jadi mintanya kaos, sampai ada yang nangis, itu adalah dinamika kebijakan," kata Sutiaji saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Malang pada Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Sampah Menggunung di Lahan Kosong Puntodewo Malang, Warga Mengira Tempat Pembuangan

Anjuran ini berlaku juga bagi ASN (Aparatur Sipil Negara) dan pegawai perkantoran.

Di sisi lain, Sutiaji menilai, anjuran tersebut telah berdampak positif terhadap pelaku UMKM utamanya penjual atribut klub Arema FC.

Bahkan perputaran ekonomi yang ada diklaim mencapai angka miliaran rupiah.

"Paling tidak kebijakan ini respons baiknya adalah pergerakan UMKM. Kami sudah hitung, kurang lebih perputaran ekonomi ada miliaran rupiah dan ini luar biasa untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com