Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Level III, Tradisi Pengibaran Bendera Merah Putih Ditiadakan

Kompas.com - 09/08/2022, 16:18 WIB
Imron Hakiki,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Prosesi pengibaran bendera merah putih pada Hari Ulang Tahun Ke- 77 RI pada tahun ini di kawasan puncak Mahameru dipastikan tidak ada.

Hingga saat ini jalur pendakian masih ditutup pasca-erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat.

"Hingga saat ini jalur pendakian gunung Semeru masih tutup karena statusnya masih level III," ungkap Sarif melalui pesan singkat, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Korban Erupsi Gunung Semeru Kembali Ditemukan, Berawal dari Penambang Temukan Potongan Tulang

Mengantisipasi pendaki yang nekat menerobos masuk untuk mengibarkan bendera merah putih di atas puncak, BB TNBTS menyiagakan personel di beberapa pintu jalur pendakian yang rawan.

"Tahun-tahun sebelumnya, tradisi pengibaran bendera merah putih ini sering dilakukan oleh para pendaki di kawasan puncak Mahameru," kata Sarif.

"Ada tiga titik yang biasanya diperbolehkan pengibaran bendera merah putih. Yakni di Ranupane, Ranu Kumbolo, dan Kalimati," imbuhnya.

Berdasarkan data Magma Indonesia Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) RI  per 9 Agustus 2022 pukul 06.00-12.00 WIB, kondisi cuaca Gunung Semeru berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat, dan suhu udara sekitar 23-28°C.

Baca juga: Cerita Penambang Pasir Temukan Kerangka Manusia Diduga Korban Erupsi Gunung Semeru

Gunung api tertutup Kabut 0-III dengan asap kawah tidak teramati. Sedangkan gempa letusan atau erupsi dilaporkan terjadi 13 kali gempa, dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 75-90 detik.

Kemudian terpantau 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 7-10 mm, serta lama gempa 55-70 detik.

Baca juga: BPBD Peringatkan Potensi Banjir Lahar Gunung Semeru di Tengah Kemarau

Atas dasar itu, Magma Indonesia merekomendasikan:

-Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

-Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

-Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com