JEMBER, KOMPAS.com – Perwakilan warga Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, bertemu dengna warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, di sebuah kafe, Selasa (9/8/2022).
Pertemuan itu dipimpin Bupati Jember Hendy Siswanto dan Sekda Banyuwangi Mujiono. Selain itu, polisi, Perhutani, dan sejumlah pejabat dari dinas terkait, hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca juga: Terduga Pelaku Pembakaran di Desa Mulyorejo Jember Ditangkap, Polisi Ungkap Motifnya
Hendy mengatakan, pertemuan itu sengaja dibuat untuk menyelesaikan masalah lahan kebun kopi yang menyebabkan konflik berujung aksi pembakaran rumah.
“Ditemani oleh Forkopimda dan Forkopimcab Banyuwangi kami mencari solusi bersama,” kata Hendy usai pertemuan di Jember, Selasa.
Menurut Hendy, dalam rembuk bersama itu, warga diminta menyampaikan persoalan yang dialami selama ini. Warga juga diminta menjaga keamanan daerah masing-masing.
Bupati Hendy mengaku akan memperhatikan akses jalan ke rumah warga dengan menjalin kerja sama bersama Perhutani.
Ia berharap teror pembakaran dan konflik antarwarga tak lagi terjadi. Warga kedua desa juga diharapkan bisa membantu mendamaikan jika konflik kembali pecah.
Terkait status tanah, ada regulasi yang mengatur hal tersebut. Pemkab Jember bersama Perhutani, kata dia, akan mencarikan solusinya. Sementara aksi premanisme, tegas Hendy, harus diusut tuntas secara hukum.
Sementara itu, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo menambahkan, polisi akan menindaklanjuti laporan warga terkait masalah yang terjadi di Desa Mulyorejo, mulai dari pemalakan hingga pembakaran.
“Kami sudah membentuk tim untuk melakukan pengejaran pada mereka yang dianggap melakukan intimidasi dan pemerasan pada warga,” papar dia.
Baca juga: Soal Pembakaran Rumah di Jember, Khofifah: Akar Masalahnya adalah Kepemilikan Kebun Kopi
Menurut Hery, sudah ada tujuh orang yang menjadi buron karena dianggap meresahkan warga. Ia menambahkan, sejumlah rumah dan kendaraan yang dirusak merupakan milik warga yang melakukan intimidasi.
“Ada juga warga Mulyorejo yang tidak melakukan intimidasi namun rumahnya dirusak,” jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.