Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Petisi Dukung Bupati Trenggalek Menolak Tambang Emas, Ini Kata Nur Arifin

Kompas.com - 07/08/2022, 05:28 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TRENGGALEK,KOMPAS.com –  Kelompok masyarakat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur yakni Aliansi Rakyat Trenggalek, membuat petisi menolak tambang emas.

Petisi tersebut dibuat di situs change.org, guna mendukung langkah bupati Trenggalek yang menyatakan menolak keberadaan tambang emas.

Hingga Sabtu (6/8/2022), petisi tersebut sudah ditandatangani sebanyak 21.972 orang.

Baca juga: 30 Puluh Tahun Terpisah, Muhadi Akhirnya Bertemu Istri dan Keluarga di Trenggalek

Dalam petisi tersebut tertulis keterangan:

Jarang-jarang ada pemimpin daerah yang mau menolak tambang. Tapi, kami, masyarakat Trenggalek beruntung. Bupati kami, Mochamad Nur Arifin atau Gus Ipin, 4 Maret lalu tegas bilang ia menolak pembangunan tambang emas di Trenggalek.

Sebenarnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2019 sudah keluarkan izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) untuk PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) untuk menambang emas di kabupaten kami. Namun kami tahu, menambang emas di sini hanya akan merugikan warga.

Baca juga: Struktur Purbakala Ditemukan di Trenggalek, Diduga Bangunan Candi Era Mataram Kuno

Luas area konsesi tambang di Trenggalek adalah 12.813,41 Ha, meliputi wilayah Kecamatan Kampak, Watulimo, Dongko, Munjungan, Gandusari, Karangan, Pule, Suruh dan Tugu. Semua lokasi ini memiliki kawasan karst yang selama ini memberi manfaat besar bagi masyarakat Trenggalek.

Kawasan karst yang menyimpan air ini jadi sumber air warga. Sekarang saja, warga sering mengalami kekeringan. Bagaimana kalau kawasan karst ini dihancurkan untuk dijadikan tambang? Memangnya, kami bisa minum dan mandi menggunakan emas?

Baca juga: Saat Sandiaga Uno Jajal Mobil Listrik di Desa Wisata di Trenggalek...

 

Oleh karena itu, melalui petisi ini, kami hendak mendukung Gus Ipin dalam menolak tambang emas di Trenggalek. Kami juga hendak meminta agar Gus Ipin segera membuat surat formal mengenai penolakannya yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Menteri ESDM.

Di masa seperti ini, tidak mudah untuk menolak perusakan lingkungan lewat tambang yang hadir dengan dalih menambah investasi. Mari kita dukung perlindungan alam Trenggalek dari keserakahan korporasi dan segelintir orang, demi kepentingan kita bersama serta anak cucu kita di masa depan.

Aliansi Rakyat Trenggalek.

Baca juga: 30 Puluh Tahun Terpisah, Muhadi Akhirnya Bertemu Istri dan Keluarga di Trenggalek

Penjelasan Bupati 

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin memberikan penjelasan terkait petisi tersebut.

“Saya pribadi menegaskan, keberatan dengan adanya tambang emas tersebut,” terang Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin di ruang taman pendopo Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (6/8/2022).

Dalam keterangannya, laman petisi penolakan tambang emas tersebut ditujukan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.

Baca juga: Jalur Penghubung di Trenggalek Longsor, Warga Harus Melintas secara Bergantian

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menjelaskan, sebelumnya petisi yang sama sudah pernah dibuat pada tahun 2021 silam.

Karena belum ada kejelasan dan ketegasan dari pemerintah provonsi maupun pusat, sesuai harapan masyarakat, maka kelompok warga yang menamakan Aliansi Rakyat Trenggalek kembali membuka petisi tersebut.

“Kami merasa masyarakat sampai saat ini masih terancam, dengan keberadaan tambang (emas) tersebut,” terang Gus Ipin, sapaan akrab Mochammad Nur Arifin.

Baca juga: 30 Puluh Tahun Terpisah, Muhadi Akhirnya Bertemu Istri dan Keluarga di Trenggalek

Gus Ipin mengungkapkan, sekitar tahun 2019, pemerintah provinsi Jawa Timur sudah mengeluarkan izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP OP) kepada PT Sumber Mineral Nusantara (SMN).

Karena aktivitas pertambangan tersebut dinilai merugikan warga, sejak awal terjadi penolakan.

“Kawasan yang ditambang tersebut merupakan kawasan karst yang selama ini, yang manfaatnya sangat besar bagi masyarakat Trenggalek,” ujar Nur Arifin.

Yang disayangkan lagi oleh Gus Ipin, studi belum muncul, namun produksi pertambangan ditingkatkan yang mencapai 12.000 hektar yang mencakup 9 kecamatan di wilayah Trenggalek.

“Itu yang menjadi tanda tanya besar. Apalagi kemudian yang di beberapa titik, di antaranya kecamatan Watulimo dan Kecamatan Kampak," papar Gus Ipin.

Baca juga: Pesona Wisata Sungai dan Seni Budaya di Desa Pandean Trenggalek

 

Penolakan tambang emas tersebut, menurutnya, juga bukan tanpa alasan.

Berdasarkan tata ruang wilayah Kabupaten Trenggalek, ada peraturan daerah yang melarang aktivitas pertambangan dalam kondisi tertentu.

Bupati Trenggalek menyebutkan, di kawasan konsesi tambang tersebut terdapat aktivitas lahan pangan yakni lahan hutan, bebatuan karst, lahan pangan berkelanjutan, serta simpanan mata air.

“Juga ada beberapa kawasan lindung lainnya, termasuk hutan dan pemukiman warga,” terang dia.

“Jadi ini menjadi esensi keberatan. Kami berharap ada pencabutan izin ditinjau kembali, Dan saat ini belum ada satu langkah peninjauan atau pencabutan. Maka masyarakat masih terancam,” lanjutnya.

Baca juga: Jalur Penghubung di Trenggalek Longsor, Warga Harus Melintas secara Bergantian

Selain itu, dia menambahkan, wilayah Trenggalek termasuk kawasan rawan bencana.

Apabila musim kemarau biasa terjadi kekeringan di sejumlah wilayah. Tak hanya itu, rawan pula terjadi banjir serta tanah longsor apabila musim penghujan.

“Pemerintah provinsi telah menetapkan di Trenggalek ini merupakan kawasan rawan bencana,” ujar Gus Ipin.

“Belum lagi infrastruktur yang kita bangun tidak standar industri berat. Kemudian, kalau ada aktivitas pertambangan, kemudian ada transportasi logistik agregat tambang, nanti mengganggu aktivitas warga sekitar. Ini butuh komunikasi tidak sesederhana itu,” imbuh Gus Ipin.

Nantinya, hasil petisi tersebut akan dijadikan lampiran ke Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Tujuannya agar pemerintah pusat mengetahui dukungan warga.

“Harapannya ini bisa dijadikan pertimbangan untuk mengevaluasi kembali,” ujar Gus Ipin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com