Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 3 Kecamatan Bebas PMK, Bupati Gresik Sebut Tingkat Kesembuhan Hewan Ternak 70 Persen

Kompas.com - 06/08/2022, 13:46 WIB
Hamzah Arfah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Dari 18 kecamatan yang berada di Gresik, Jawa Timur, hanya tiga yang dinyatakan terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Dua kecamatan di Kepulauan Bawean, Tambak dan Sangkapura, satu lainnya adalah Kecamatan Manyar.

Kendati demikian, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyebut, tingkat kesembuhan hewan ternak yang ada di Gresik pasca terpapar PMK cukup tinggi. Sehingga masyarakat diimbau untuk tidak panik berlebihan, ketika hewan ternak peliharaan terjangkit PMK.

"Per 5 Agustus, kondisi yang sakit (hewan terpapar PMK) hampir 5.247 ekor. Tingkat kesembuhan di angka 3.930 ekor, kurang lebih 70 persen angka kesembuhannya," ujar Yani, saat menerima kunjungan Komisi B DPRD Jawa Timur dalam rangka monitoring wabah PMK, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Dari 16.588 Kasus, Lombok Barat Kini Diklaim Nol PMK

Guna mencegah penularan dan pengendalian PMK, Dinas Pertanian Gresik juga terus melakukan vaksinasi dan pemberian obat-obatan terhadap hewan ternak.

Adapun sampai 3 Agustus 2022, Dinas Pertanian Gresik telah menerima sebanyak 8.000 dosis vaksin PMK dan telah disuntikkan terhadap 4.900 hewan ternak.

Yani menambahkan, pihaknya juga melakukan serangkaian tindakan dalam penanganan dan juga mengendalikan laju PMK di Gresik.

Mulai dari pengumpulan data cepat penyebaran hewan ternak per kecamatan, regulasi jual beli hewan ternak, sampai penutupan pasar hewan. Terlebih, Gresik termasuk dalam empat daerah yang ditetapkan sebagai kawasan PMK.

“Sebab kasihan para nakes (tenaga kesehatan), nakesnya terbatas. Karena ketika pasar buka, maka penyebarannya tidak berhenti (PMK), menyebar terus. Makanya kami berhentikan dulu, menutup sementara pasar hewan. Tapi tidak melarang pendistribusian antar kandang, asal sapi benar-benar sehat,” kata Yani.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani yang turut hadir sempat menuturkan, ada wacana dari pemerintah memberikan bantuan potong bersyarat bagi pemilik hewan ternak yang terjangkit PMK.

Bantuan ini nantinya sebagai ganti rugi hewan ternak yang tidak bisa disembuhkan alias mati lantaran terjangkit PMK, yang diberikan kepada peternak atau pemilik dengan beberapa persyaratan.

Besaran bantuan rencananya bakal diberikan Rp10 juta untuk per ekor sapi yang mati karena terjangkit PMK, Rp1,5 juta per ekor kambing atau domba dan Rp2 juta per ekor babi. Dengan salah satu syarat, penerima bantuan harus masuk dalam data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS).

"Wacana tersebut memang ada (pemberian bantuan ganti rugi). Namun kami masih menunggu cantolan hukumnya, dasar hukum yang bisa digunakan dalam penyaluran bantuan tersebut, serta petunjuk teknis lebih lanjut dari pemerintah pusat," tutur Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro.

Baca juga: 40 Sapi di Padang Terjangkit PMK Setelah Idul Adha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Camat soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember: Tidak Seperti Itu

Camat soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember: Tidak Seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com