Jumlah warga yang datang ke lokasi menjadi lebih banyak lagi bersamaan dengan datangnya Kepala Desa Rejowinangun.
Pria yang diketahui bernama Bhagas Wigasto itu meminta KTP Marcel namun Marcel tidak bersedia memberikannya.
Kemudian, seorang pria mendekat ke arah Marcel dan mendorong tubuhnya.
Pada tayangan tersebut diperlihatkan juga sesi pendek terjadinya pembicaraan antara Marcel dan Gus Samsudin terkait tujuan kedatangan Marcel untuk membuktikan kemampuan supranatural Gus Samsudin.
Namun Gus Samsudin menyatakan bahwa dirinya tidak bisa menunjukkan kemampuan itu jika tidak sedang dalam prosesi pengobatan.
Di bagian akhir dari video berdurasi hampir satu jam itu Marcel juga menuturkan bahwa dirinya dan tim sempat meminta bantuan pihak Kepolisian Resor Blitar menyusul adanya kabar bahwa dua orang anggota krunya ditahan oleh sekelompok warga.
Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/7/2022).
Dia menegaskan tindakannya meminta KTP Marcel alias Pesulap Merah bukan untuk menghalangi Marcel dan tim.
“Karena situasinya berpotensi terjadi keributan. Nanti kalau terjadi apa-apa, dan semuanya sudah pergi bagaimana?” ujar Bhagas saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (1/8/2022) petang.
Baca juga: Polres Blitar Kerahkan Satu Peleton Personel untuk Jaga Padepokan Gus Samsudin
Setelah peristiwa itu, lanjutnya, perseteruan antara Gus Samsudin dan Pesulap Merah berlanjut dan semakin sengit di sejumlah platform media sosial.
Menurut Kades, nama Desa Rejowinangun pun terseret pada perseteruan itu.
Bagi pendukung Pesulap Merah, dirinya dan sejumlah warga desa dianggap melindungi Gus Samsudin dan Padepokan Nur Dzat Sejati.
Terseretnya nama Deesa Rejoso berpuncak pada peretasan satu aplikasi pelayanan publik desa dan satu portal UMKM milik desa.
Peretasan berlangsung selama empat hari dan baru dapat diakses kembali pada Senin (1/8/2022).
Bhagas tidak dapat memastikan pihak mana yang telah melakukan peretasan. Dia mengeklaim posisi dirinya dan warga Desa Rejowinangun sebenarnya netral namun tidak dianggap demikian.