Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penanganan PMK di Jatim, Khofifah Minta Kepala Daerah Percepat Vaksinasi

Kompas.com - 26/07/2022, 05:03 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta bupati dan wali kota di Jawa Timur benar-benar serius dalam menangani dan mengendalikan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Pasalnya, dari data Pemprov Jatim sebanyak 57 persen dari 167.272 ekor sapi yang terserang PMK masih dalam proses pengobatan. Khofifah meminta adanya percepatan vaksinasi PMK.

Baca juga: Vaksinasi PMK Lumajang Terendah di Jatim, Dinas Pertanian: Ada Penolakan dari Peternak

"Kami mohon segera dilakukan percepatan oleh seluruh bupati maupun wali kota agar vaksinasi untuk seluruh ternak dapat segera tuntas," kata Khofifah di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (25/7/2022).

Dalam kunjungannya di Kota Batu, Khofifah meninjau kandang komunal milik Kelompok Ternak Gunung Harta dan Kelompok Ternak Wono Rejeki di Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji.

Khofifah menambahkan, sapi perah menjadi prioritas mendapatkan vaksin PMK. Sebab, hal itu berpengaruh terhadap produksi susu di Jatim.

"Pada saat vaksin sangat terbatas memang prioritas pada sapi perah. Karena ini langsung berdampak pada penurunan produktivitas susu yang cukup lumayan," katanya.

Menurut Khofifah, kondisi itu berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di daerah. Khususnya, peternak sapi perah dan peternak sapi pedaging.

"Dampak ekonominya harus kita antisipasi dengan berbagai macam cara perlindungan kepada peternak dengan melindungi ternaknya," katanya.

Pada 20 Juli 2022, Pemprov Jawa Timur menerima 600.000 dosis vaksin PMK. Vaksin itu akan disuntikkan untuk sapi yang menerima dosis pertama dan perluasan bagi yang belum divaksinasi.

Khofifah bersyukur Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang mendapatkan pasokan vaksin PMK dalam jumlah besar.

"Jujur saja saya sangat bersyukur, meski di tengah keterbatasan kuota masih ada pasokan cukup besar yang datang. Terutama ini untuk sapi perah karena ini bisa berdampak pada penurunan produktivitas susu yang signifikan," katanya.

Vaksinasi PMK menyasar hewan ternak dalam kondisi sehat. Sedangkan hewan ternak yang sakit harus menunggu sembuh, sehingga bisa divaksinasi sekitar empat hingga enam bulan akan datang.

Sementara itu, perkembangan kasus PMK di Jatim per 24 Juli 2022 tercatat sebanyak 167.272 ekor sapi terserang PMK atau setara 3,2 persen dari total populasi sebanyak 5,2 juta ekor sapi di Jatim.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 95.372 ekor (57 persen) dalam proses pengobatan, 69.101 ekor (41 persen) dalam proses recovery (penyembuhan), 1.349 ekor (0,8 persen) mati, dan 1.150 ekor (0,9 persen) potong paksa.

Meski kasus cukup tinggi, terdapat tren penurunan kasus PMK setelah dilakukan percepatan vaksinasi. Tren penurunan itu terjadi dari total kasus harian 5.000-6.000 ekor per hari menjadi 700-1.000 ekor per hari.

Sementara itu, untuk perkembangan kegiatan vaksinasi PMK di Jatim pada tahap I dari 25 Juni hingga 20 Juli, telah menyasar sebanyak 380.091 ekor sapi.

Rinciannya, yakni 267.250 ekor sapi perah, 109.751 ekor sapi potong, 2.290 ekor ternak bibit, dan 800 ekor hewan konservasi.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 25 Juli 2022

Khofifah juga berharap para peternak tetap tenang menghadapi PMK. Menurutnya, semua pihak berupaya maksimal menangani dan mengendalikan PMK.

"Saya mohon kepada seluruh peternak bisa lebih tenang dan bila ada kasus untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Peternakan terdekat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com