KOMPAS.com - Oknum guru SD di Kota Kediri, Jawa Timur yang diduga mencabuli tujuh orang siswinya dipindahkan ke kantor Dinas Pendidikan Kota Kediri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan, pemindahan guru berinisial IM (57) itu merupakan permintaan para orangtua korban dalam suatu pertemuan.
"Hasilnya (rapat), yang penting guru harus segera dipindahkan," ujar Siswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Guru SD di Kediri Diduga Cabuli Sejumlah Siswi, Kadis Pendidikan: Ada 7 Korban
Oknum guru tersebut, kata dia, juga diperiksa oleh Inspektorat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Kediri.
"Sekarang sudah ditangani tim inspektorat," lanjutnya.
Siswanto membenarkan bahwa ada tujuh siswi yang menjadi korban guru cabul itu.
Ia berharap kasus ini menjadi yang terakhir dan meminta pihak sekolah meningkatkan kewaspadaan.
Menurutnya, pihak sekolah harus betul-betul proaktif jika ada guru yang memanggil siswanya di ruang tertutup dan harus diawasi.
"Biar tidak menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan," tuturnya.
Baca juga: Guru SD di Kediri Diduga Cabuli Sejumlah Siswi, YLPA: Harus Tegas, Cabut Hak Sertifikasinya...
Sementara itu, kepolisian mengaku tak menerima laporan terkait kasus dugaan pencabulan tersebut.
"Belum ada (laporan)," ujar Kasat Reskrim Polres Keidri AKP Tomy Prambana dikonfirmasi Kompas.com.
Dari informasi yang beredar, pihak korban sengaja tak melanjutkan ke ranah hukum karena dikhawatirkan akan membebani mental anak-anak mereka yang saat ini sudah duduk di bangku SMP.
Koordinator Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) Kediri Heri Nurdianto mendorong para orangtua korban untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.
"Kita sangat berharap orangtua korban, meski dalam tanda kutip sudah didamaikan komite (sekolah), agar tetap bisa melapor ke polisi. Agar ada efek jera sekaligus biar tidak ada lagi korban-korban berikutnya," ujar Heri pada Kompas.com.
Terkait dengan pendampingan psikologis korban, menurut Nurdianto, pihaknya sudah menggandeng laboratorium forensik psikologis IAIN Kediri dan juga RSUD Kota Kediri.
Baca juga: Seorang Pelajar di Kediri Nekat Jadi Kurir Sabu, Dapat Upah Rp 300.000
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.