Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Panik Hadapi PMK, Peternak di Ngantang Malang Jual Murah Ratusan Sapi

Kompas.com - 24/06/2022, 18:14 WIB
Imron Hakiki,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ratusan sapi di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dijual di bawah harga pasar oleh peternak setempat.

Hal itu diduga terjadi karena peternak panik saat ternak sapi mereka terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Ngantang, Sugiono membenarkan, sekitar 600 ekor sapi milik peternak dijual jauh di bawah harga pasaran.

"Berdasarkan pantuan kami, sapi indukan yang berusia sekitar 3-4 tahun kalau normal bisa laku senilai Rp 17-20 juta, oleh petani hanya dijual sekitar Rp 2-3 juta saja," ungkapnya melalui sambungan telepon, Jumat (24/6/2022).

Sugiono menyayangkan penjualan dengan harga di bawah pasaran yang dilakukan peternak itu. Meski banyak sapi terpapar PMK, menurutnya, wabah itu masih bisa ditangani tenaga kesehatan hewan.

Baca juga: Gedung SDN di Malang Hampir Ambruk, Siswa Harus Ngepel Sebelum Belajar

"Kecuali apabila tenaga kesehatan sudah angkat tangan (tidak mampu mengobati), baru peternak bisa menjual dengan harga Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," ujarnya.

Menurut Sugiono, kasus PMK di Kecamatan Ngantang, rata-rata masih bisa tertangani. Artinya, hanya sedikit kasus yang tak mampu ditangani tenaga kesehatan hewan.

"Ciri-ciri sapi terpapar PMK yang sulit tertangani seperti sapi berusia tua dan sapi hamil. Kalau sapi laktasi dua sampai tiga kali cenderung masih mudah penanganannya," tuturnya.

Di sisi lain, Sugiono menilai, para pedagang sapi memanfaatkan momen wabah PMK untuk menawar ternak dengan harga murah.

 

Sehingga, terjadi transaksi jual beli di bawah harga pasar tanpa sepengetahuan KUD dan pemerintah desa setempat.

"Kami dan tenaga kesehatan hewan setempat juga luput memantau transaksi penjualan ini, karena maklum, kami tidak memantau para peternak ini secara intensif 24 jam," jelasnya.

Namun, Sugiono memastikan telah memberikan peringatan dan edukasi kepada peternak yang menjual sapi dengan harga murah.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 24 Juni 2022: Pagi Cerah Berawan, Sore Cerah Berawan

Para peternak yang hendak menjual sapi, diminta terlebih dulu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan.

"Tapi mungkin karena saking panik dan emosinya, peternak mengambil kesimpulan singkat dan menjual sapinya meskipun dengan harga kurah," terangnya.

Hingga saat ini, tercatat jumlah sapi yang terpapar PMK di Kabupaten Ngantang sebanyak 8.947 ekor, dari total populasi sapi sebanyak 17.872 ekor.

"Total sapi yang mati diantaranya sebanyak 294 ekor," pungkas Sugiono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com