“Keterbatasan anggaran dan obat-obatan menjadi semangat Dinas Pertanian, khususnya para dokter hewan di lapangan dan petugas teknis peternakan kecamatan dalam menghadapi badai PMK. Virus PMK penyebarannya 100 persen dan menyebabkan kesakitan hampir 95 persen,” jelas Nikolas.
Nikolas menyebut, kesembuhan ternak yang terkena PMK bukan hanya menjadi tanggung jawab dokter hewan dan petugas teknis peternakan. Melainkan juga menjadi kewajiban dari peternak untuk merawat ternaknya hingga sembuh.
Niko menambahkan, dokter hewan dan petugas teknis peternakan bahkan ada yang mengupayakan membeli obat-obatan dengan kemampuan finansial sendiri demi tetap menjaga pelayanan kepada ternak masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, peternak sapi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, resah dengan adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak. Mereka berharap bisa segera mendapatkan vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.