SUMENEP, KOMPAS.com - Peternak sapi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dihantui rasa khawatir karena wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Mereka menanti pemerintah segera memberikan vaksin bagi hewan ternak di Kabupaten Sumenep untuk menghindari penyebaran PMK dan ancaman kerugian yang bisa saja dialami peternak menjelang Idul Adha.
"Kalau tidak segera dilakukan vaksinasi pasti (PMK) akan terus meluas. Kerugian akibat itu bisa saja terus terjadi apalagi ini kan sudah dekat lebaran kurban (Idul Adha)," kata salah seorang peternak sapi bernama Junaidi kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Perahu Motor yang Angkut Pasien Hilang Kontak di Sumenep, Ditemukan Terombang-ambing di Laut
Menurut Junaidi, sejak informasi adanya vaksinasi PMK dilakukn pemerintah pusat, para peternak di Kabupaten Sumenep seakan mendapat angin segera agar bisa terhindar dari kerugian.
Namun, hingga menjelang Idul Adha tiba, vaksinasi PMK di Kabupaten Sumenep tak kunjung dilakukan. Obat-obatan khusus PMK juga diterima dalam jumlah terbatas.
"Belum ada, obat (PMK) yang diberikan kepada kami juga terbatas," tutur pria asal Desa Ganding, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep tersebut.
Baca juga: Pemkab Sumenep Kehabisan Obat PMK, Peternak Diminta Obati Hewan Secara Tradisional
Selain Junaidi, peternak lain yang juga khawatir pada wabah PMK yang terus meluas adalah Jamil.
Pria asal Desa Pakamban Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep tersebut mengaku akan merugi jika PMK tak ditangani dengan baik.
Baca juga: Ada PMK, Pengiriman Sapi ke Karawang Lambat tetapi Tetap Laris Manis
"Harga sapi sekerang anjlok. Padahal momen Idul Adha itu biasanya kita menjual sapi dalam jumlah banyak. Kalau harganya (anjlok) gini kan yang rugi kita," kata dia saat dihubungi terpisah.
Sejak PMK mewabah di Kabupaten Sumenep, ia mengaku hanya bertahan dengan obat tradisional yang didapatkan dari tumbuh-tumbuhan.
Tumbuh-tumbuhan itu, lanjut Junaidi, dapat diolah menjadi obat tradisional sebagai pengobatan alternatif dalam mengobati luka akibat penyakit PMK pada sapi.
Bahan-bahan berupa sodium bicarbonat atau soda abu atau soda kue dapat dijadikan sebagai pembersih luka sekitar bibir, lidah dan kuku sedangkan bawang putih, kunyit, daun kemangi, daun nimba, madu bisa berguna sebagai antiseptik untuk mencegah infeksi dan mempercepat kesembuhan luka.
"Sejauh ini masih menggunakan obat tradisional. Tapi tidak semua efektif, ada yang sembuh, ada juga tidak. Makanya berharap vaksinasi bisa dilakukan segera," harapnya.
Baca juga: 175 Calon Jemaah Haji Asal Sumenep yang Terdeteksi Punya Penyakit Berisiko Tetap Diberangkatkan
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumenep mulai keteteran menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Selain menghadapi angka kasus PMK yang terus meningkat, stok obat untuk menangani kasus PMK juga mulai kosong.
"Kosong, sudah satu bulan terakhir," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Sumenep, Zulfa saat dihubungi, Senin (20/6/2022).
Zulfa menjelaskan, kekosongan obat untuk menghadapi wabah PMK sudah disampaikan ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Sembari menunggu obat dan vaksin yang mungkin saja tiba bulan depan, pihaknya meminta peternak untuk mengobati sapi terjangkit wabah PMK dengan obat tradisional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.