SURABAYA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, banjir di Surabaya dipengaruhi fenomena La Nina, supermoon, dan banjir rob.
BMKG sebelumnya telah memprediksi potensi terjadinya banjir rob atau air laut pasang pada pertengahan Juni 2022.
Bahkan, banjir rob itu telah terjadi mulai hari ini, Senin (13/6/2022) sekitar pukul 09.00 WIB.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Fajar Setiawan mengatakan, prediksi banjir rob masih akan terjadi hingga 17 Juni 2022 yang tidak hanya melanda Kota Surabaya, tapi juga sebagian besar wilayah pesisir Jawa Timur.
"Puncaknya banjir rob terjadi pada 15 Juni mendatang. Di mana ketinggian banjir rob berada pada level 160 dari rata-rata muka laut. Nah, kondisi ini akan menyebabkan terjadinya genangan di wilayah pesisir mencapai 30 hingga 40 centimeter," kata Fajar saat dikonfirmasi, Senin.
Baca juga: Sejumlah Rumah di Surabaya Kebanjiran Usai Hujan Deras
Menurut Fajar, banjir rob itu juga menyebabkan aliran sungai ke laut menjadi terhambat. Terlebih lagi, kondisi ini bisa diperparah dengan adanya fenomena La Nina.
Apalagi, meski sekarang sudah memasuki musim kemarau, namun potensi hujan itu terbilang masih lebih tinggi.
"Jika ketiganya terjadi secara bersamaan, (La Nina), ada hujan, terus terjadi pasang, maka otomatis air di sungai akan lebih sulit lagi untuk mengalir ke laut," papar dia.
Fajar menerangkan bahwa akhir-akhir ini kondisi air laut juga masih hangat. Oleh sebabnya, hujan akan sering terjadi meskipun intensitasnya ringan hingga sedang jika di daratan.
Baca juga: Toko di Surabaya Dilalap Api Usai Pemilik Bakar Sarang Tawon
Sedangkan kondisi di laut, intensitas hujan bisa mencapai kategori sedang hingga lebat.
"Karena memang saat ini La Nina, jadi kita prediksi hingga akhir tahun mendatang meskipun musim kemarau itu masih akan sering terjadi hujan. Sebagian besar masyarakat itu menyebutnya kemarau basah," ungkap dia.
Dia menjelaskan bahwa La Nina sebenarnya adalah fenomena global yang tidak hanya melanda di wilayah Jawa Timur.
Namun, kata dia, La Nina lebih intens melanda wilayah Indonesia terutama bagian Tengah dan Timur.
"Jadi mulai akhir-akhir ini dan kita prediksi untuk suhu muka laut yang menghangat itu hingga akhir tahun. Jadi, sampai akhir tahun nanti Insyaallah curah hujannya masih akan sering terjadi," ujar dia.
Baca juga: Kejari Tanjung Perak Selediki Dugaan Korupsi Salah Satu BUMD Milik Pemkot Surabaya
Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama yang tinggal di pesisir agar lebih meningkatkan kewaspadaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.