Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMK Masih Merebak, Pasar Hewan di Lumajang Batal Dibuka

Kompas.com - 09/06/2022, 15:33 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Masih merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang membuat pemerintah batal membuka pasar hewan di Lumajang.

Semula pasar hewan di Lumajang akan dibuka mulai hari ini, Kamis (9/6/2022) setelah melewati masa sterilisasi selama dua minggu terakhir.

Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, penambahan masa sterilisasi pasar hewan di Kabupaten Lumajang lantaran jumlah hewan ternak terpapar PMK masih sangat tinggi.

Baca juga: Peternak di Palembang Gusar, Lebih dari 1.000 Sapi Terpapar PMK

Pemkab akan menambahkan masa sterilisasi pasar hewan selama satu minggu lagi. Sementara proses pengobatan hewan ternak terpapar PMK terus digencarkan.

"Sterilisasi pasar hewan ini kami lanjutkan lagi seminggu ke depan, nanti kita lihat perkembangannya seperti apa," kata Thoriq di Pendopo Arya Wiraraja, Kamis.

Kondisi PMK di Lumajang disebut sangat mengkhawatirkan. Dari 21 Kecamatan yang ada, hanya Kecamatan Tempursari yang masih aman dari kasus PMK.

"Awalnya Pronojiwo ini aman, ternyata ada yang melakukan jual beli di luar dan terpapar PMK, akhirnya satu kandang terpapar semua," tambahnya.

Baca juga: Kasus PMK di Pulau Lombok Capai 21.435 Ekor, 102 Dipotong Paksa

Thoriq mengimbau masyarakat untuk sabar dan tidak gegabah dalam menghadapi PMK.

Menurutnya, wabah ini bisa disembuhkan jika masyarakat tertib dalam melakukan isolasi apabila mengetahui ada ternak yang terpapar.

"Penyebarannya cepat walaupun angka kematiannya sangat kecil tidak sampai tiga persen, jadi ini bisa terkendali jika masyarakat disiplin," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com