Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bodong di Surabaya, Pelaku Pamer Barang Mewah, Korban Tergiur Untung Besar

Kompas.com - 05/06/2022, 12:11 WIB
Andi Hartik

Editor

KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur akhirnya mengungkap dugaan investasi dan arisan bodong di Surabaya. Seorang perempuan berinisial APK (23) ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.

APK ditangkap di Bali pada 24 Mei 2022. Dia merupakan operator dari investasi bertajuk "arisan love" yang dilaporkan bodong oleh para korbannya. APK lantas ditetapkan tersangka setelah melalui serangkaian pemeriksaan.

Kasubdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, AKBP Wildan Albert mengatakan, kerugian sementara akibat investasi bodong itu sekitar Rp 1,1 miliar untuk 13 korban. Kerugian diperkirakan masih akan bertambah karena berdasarkan pengakuan tersangka, jumlah anggota arisan bodong itu mencapai 150 orang. Wildan berharap, korban yang lain untuk segera melapor.

Baca juga: Ratusan Warga Surabaya Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 7 Miliar

"Total kerugian 13 korban lebih dari Rp 1,1 miliar," ujar Wildan kepada wartawan di Mapolda Jatim, Selasa (31/5/2022).

Tersangka menjaring anggota melalui media sosial sejak tahun 2019. Dalam aksinya, tersangka menawarkan arisan, investasi hingga simpan pinjam dengan keuntungan yang besar.

Sementara itu, APK disangka dengan Pasal 45A Ayat (1) jo Pasal 28 Ayat (1) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.

Baca juga: Tipu Korban Miliaran Rupiah, Operator Arisan Love Jadi Tersangka

Tergiur untung besar

APK menawarkan keuntungan yang besar dalam waktu singkat untuk menjaring para korban. Korban yang tergiur dengan tawaran itu mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah.

Reni, salah satunya. Korban asal Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, itu mengaku rugi lebih dari Rp 70 juta. Reni mengaku tergiur dengan janji bunga yang tinggi.

"Investasi Rp 9 juta dijanjikan kembali Rp 11 juta dalam waktu yang singkat," kata Reni di Mapolda Jatim, Selasa (31/5/2022).

Ilustrasi investasi bodong, ilustrasi penipuan investasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi investasi bodong, ilustrasi penipuan investasi
Tidak hanya itu, tersangka memamerkan berbagai barang mewah yang disebut sebagai jaminan. Mulai dari mobil, motor, hingga perhiasan. Namun, mobil yang dipamerkan itu ternyata mobil rental.

"Ternyata semuanya palsu, mobil yang dipamerkan adalah mobil rental," jelasnya.

Ratif Fandira, korban lainnya, juga menanggung kerugian yang cukup besar. Ia mengaku rugi Rp 73 juta.

Baca juga: Modus Investasi Bodong Arisan Love, Bayar Rp 9 Juta Dijanjikan Untung Rp 11 Juta dalam Waktu Singkat

Ratif menyebut, tersangka menawarkan dua model produk, yakni arisan dan investasi. Tersangka juga menjanjikan bunga yang tidak masuk akal.

"Misalnya investasi Rp 5 juta, akan dikembalikan Rp 7 juta dalam waktu sebulan. Pengelola juga kerap menjanjikan barang-barang berharga sebagai hadiah seperti ponsel hingga motor," terangnya.

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Priska Sari Pratiwi, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com