Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Peternak Rugi Ratusan Juta akibat PMK, Terpaksa Jual Sapi dengan Harga Murah

Kompas.com - 30/05/2022, 05:10 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak di Kabupaten Lumajang dalam kurun waktu hampir satu bulan terakhir meninggalkan luka yang sangat dalam bagi peternak.

Seperti yang dialami Salim Santoso (38),  warga Desa Kandang Tepus, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Salim mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah.

Salim yang sebelumnya memiliki 36 ekor sapi terpaksa menjual 12 ekor yang terjangkit PMK dengan harga murah.

Ia khawatir sewaktu-waktu sapi yang telah dipeliharanya selama bertahun-tahun mati karena terjangkit PMK.

"Harusnya 12 ekor itu harganya bisa sampai Rp 21 juta, tapi karena sakit hanya laku Rp 9 juta," kata Salim di kandangnya, Minggu (29/5/2022).

Baca juga: Pasar Hewan di Lumajang Disterilisasi, Pedagang Kambing Jualan di Pinggir Jalan

Kesedihannya tidak berhenti sampai di situ. Sebanyak tiga anakan sapi yang baru lahir beberapa bulan lalu juga mati karena penyakit yang sama.

Padahal suplai vitamin, obat-obatan, dan ramuan tradisional terus diberikan agar sapinya terhindar dari PMK.

"Kalau total ya kira-kira lebih dari Rp 150 juta-an, belum termasuk biaya perawatannya itu," tambahnya.

Lebih lanjut, Salim juga bercerita terpaksa membuang susu sapi yang baru diperah karena kualitasnya rusak. Kerusakan itu ditengarai dari kondisi susu yang mengental setelah di perah.

"Ya harus dibuang, karena kan gak bisa disetorkan ke koperasi," katanya.

Kondisi ini tidak hanya dialami Salim, ratusan peternak lain juga mengalaminya.

Sebab, dari total 5.543 ekor sapi perah di Desa Kandang Tepus, 743 ekor di antaranya telah terjangkit PMK, enam di antaranya mati.

Akibatnya, produksi susu dari Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur anjlok. Biasanya dalam sehari, koperasi itu bisa menghasilkan 31 ton susu.

Baca juga: Lokasi Tambang Pasir Ilegal di Pesisir Lumajang Digerebek, 15 Truk dan 2 Ekskavator Disita

Kini, produksinya hanya berkisar antara 25 ton saja dalam sehari.

"Kurang lebih menyusutnya itu 6 ton dalam sehari," kata Subari, Sekretaris KUD Tani Makmur, Minggu (29/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com