MALANG, KOMPAS.com- Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur berinisial IA (22) ditangkap oleh Densus 88 karena menjadi simpatisan ISIS.
Densus menyebutkan, IA sempat berkomunikasi dengan tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JA).
Komunikasi tersebut berkaitan rencana penyerangan ke kantor polisi dengan menggunakan senjata api.
Baca juga: Mahasiswa UB Ditangkap Densus 88, Ini Penjelasan Pihak Universitas
Pihak Universitas Brawijaya membenarkan bahwa IA merupakan mahasiswa aktif di kampus tersebut.
IA merupakan mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) UB.
Dia kini duduk di bangku semester enam atau merupakan angkatan tahun 2019.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UB Abdul Hakim mengemukakan, IA memiliki IPK tinggi.
"Dari indeks prestasi terkategori cerdas karena IP di atas 3, dia angkatan tahun 2019, berarti sekarang yang bersangkutan dalam semester keenam, ini yang menjadi amat disayangkan," katanya, Rabu (25/5/2022).
Abdul Hakim mengemukakan, IA belum sempat mengikuti program bela negara, yang sebelumnya dinamakan program pembinaan mental kebangsaan.
Program tersebut adalah kegiatan pencegahan agar mahasiswa tidak terlibat dalam gerakan radikal.
Baca juga: Densus 88 Ungkap Mahasiswa Tersangka Teroris di Malang Lakukan Komunikasi dengan Jaringan JAD
IA belum mengikuti lantaran kegiatan tersebut dijalankan setelah IA masuk ke UB.
"Pada saat mahasiswa masuk belum mengikuti program itu, berarti dia ikut program yang relevan itu biasanya yang diusulkan fakultas masing-masing," kata dia.
Pihak universitas akan melakukan sejumlah langkah, salah satunya mengumpulkan data kegiatan yang selama ini diikuti oleh IA.
"Soal organisasi atau kegiatan yang diikuti yang bersangkutan, kami sedang mengumpulkan data, dia terjaring dengan kelompok diskusi manakah, unit kampus manakah, kita sedang kumpulkan datanya," katanya.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Mahasiswa Tersangka Teroris di Malang
Sebagai informasi, Densus 88 menangkap IA di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (23/5/2022).
Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, IA berperan sebaai penyebar propaganda Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di media sosialnya.
IA juga diduga mengumpulkan dana untuk membantu ISIS di Indonesia.
"IA ini penyebar propaganda ISIS. Sedangkan terkait pendanaan, kita masih mendalami," jelasnya, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (25/5/2022).
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.