Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Pengolahan Sampah Plastik Akan Dibangun di Malang

Kompas.com - 19/05/2022, 06:13 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, The Alliance to End Plastic Waste, dan Pemerintah Kabupaten Malang menandatangani kerja sama pengelolaan sampah plastik, Kamis (18/5/2022), di Pendopo Kabupaten Malang, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Program itu adalah langkah awal dalam rangka kerjasama pengelolaan sampah plastik di Kabupaten Malang. Dalam waktu dekat, The Alliance to End Plastic Waste, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pengelolaan sampah, akan membangun pabrik pengolahan sampah plastik di Kabupaten Malang. Pemerintah Kabupaten Malang akan menyediakan lahan untuk pembangunan pabrik tersebut.

"Kami berharap ke depan bisa terus menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah Negara Indonesia, untuk menghadirkan sistem pengelolaan sampah yang dapat mendukung pencapaian target Indonesia bebas sampah plastik," kata Presiden dan CEO The Alliance, Jacob Duer dalam sambutannya.

Baca juga: Dibawa Orang Tak Dikenal untuk Diberi Pekerjaan, Perempuan 15 Tahun di Malang Hilang Kontak dari Keluarga

Apabila program itu telah terealisasi sepenuhnya, pihaknya menargetkan lebih dari 50.000 ton sampah plastik dapat dialihkan setiap tahunnya, dengan tingkat daur ulang lebih dari 60 persen.

"Tahap satu bersih Indonesia di Kabupaten Malang ini akan dikembangkan dengan biaya 29 juta dolar AS dan akan didanai sepenuhnya oleh the Alliance," jelasnya.

Baca juga: Kampung Nelayan Semarang Dipenuhi Sampah Plastik Kiriman

Bupati Malang, HM Sanusi menyambut baik program itu. Pihaknya menyebut, Pemerintah Kabupaten Malang telah mengalokasikan lahan untuk membangun pabrik tersebut. Yakni di TPA Talangagung, Kecamatan Kepanjen, dan TPA Paras, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

"Selain itu, kami berkontribusi dalam penyediaan sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga kerja. Program ini ditargetkan dapat menciptakan 3.000 lapangan pekerjaan baru," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang hadir secara daring mengatakan, program investasi dalam pengelolaan sampah itu telah menjadi diskusi pemerintah selama ini, tentang bagaimana solusi dalam menangani polusi sampah plastik.

"Akhirnya salah satunya kami bersepakat untuk mengadakan satu instrumen internasional yang bersifat mengikat untuk bersama-sama mengakhiri polusi dari sampah plastik ini," jelasnya.

Baca juga: Dikepung Sampah Plastik, Hasil Tangkapan Nelayan Semarang Turun, Dulu Sehari 10 Kg, Sekarang Hanya Segini

Berdasarkan data, jumlah timbunan sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton per tahun. Sedangkan Kabupaten Malang, produksi sampah yang dihasilkan dari 2,6 juta penduduk sebanyak 1.300 ton per hari, dengan timbunan 474 ribu ton per tahun. 15,19 persen di antaranya merupakan sampah plastik.

"Data ini memperlihatkan kita bahwa banyak sekali sampah plastik yang bisa jadikan bahan baku untuk daur ulang. Dan saya kira harus dilakukan, karena ini akan menciptakan banyak lapangan kerja," tuturnya.

"Sampah harus dipandang sebagai sumber daya, bukan lagi sebagai residu. Tidak hanya berakhir di TPA, tapi bisa didorong aktivitas ekonomi dan mata pencaharian baru bagi masyarakat," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Turis Asal China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen Saat Foto, Korban Meninggal Dunia

Surabaya
Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com