Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, pihaknya tidak pernah membatasi adanya penjualan hewan ternak di Pasar Patok.
Menurutnya tidak ada pedagang sapi yang berjualan karena kesadaran para pedagang itu sendiri yang berhati-hati.
"Jadi kita tidak membatasi penjualan sapi atau bagaimana tetapi memang situasi dan kondisinya para pedagang peternak juga mereka hati-hati, mereka sudah sangat tahu dan banyak rekan-rekannya yang sapinya mengalami kematian karena PMK," kata Dewanti saat diwawancarai di Kantor Koramil 0818/ 02 Batu, Jawa Timur pada Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Mengenal Vihara Dhammadipa Arama di Kota Batu
Dikatakannya untuk sapi yang terjangkit PMK masih ada dan diisolasi di kandang.
Namun dia belum mengetahui untuk jumlah sapi yang terkena PMK saat ini.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, pada Jumat (13/5/2022) terdapat 60 sapi dan 13 sapi yang terjangkit PMK.
Hewan ternak tersebut berada di Desa Junrejo dan Desa Sumbergondo.
"Ada yang masih sakit tapi masih terus kita isolasi, supaya tidak menular ke lainnya, Alhamdulillah tambahan kematian tidak ada, yang meninggal awal dua saja itu habis itu enggak ada," katanya.
Baca juga: Setelah 2 Tahun, Perayaan Waisak Kembali Digelar di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu
Dewanti juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyatukan sapi dan kambing dari luar daerah di kandang. Menurutnya PMK sudah seperti wabah Covid-19 karena membahayakan bagi hewan ternak.
"Tolong sampaikan ke tetangga jangan terima hewan luar ke kandangnya, karena penyakit ini seperti wabah Covid-19 bisa mematikan," katanya.
Syarat pedagang tetap boleh berjualan hewan ternak asalkan sudah diperiksa oleh DPKP Kota Batu. Pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk membantu pemeriksaan hewan ternak.
"Nanti ketika mendekati Idul Adha atau kurban, fisik dari sapi atau kambing dari luar daerah harus dilihat, diskrining, ini sehat atau enggak, kalau enggak enggak boleh masuk Batu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.