Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Vihara Dhammadipa Arama di Kota Batu

Kompas.com - 15/05/2022, 21:05 WIB
Nugraha Perdana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Perayaan Hari Raya Waisak 2566 BE di Vihara Dhammadipa Arama yang berada di Jalan Ir Soekarno, Kota Batu Jawa Timur diperkirakan bakal didatangi lebih dari 100 umat Buddha pada Senin (16/5/2022).

Vihara tersebut merupakan salah satu vihara terbesar di Jawa Timur dan sering menjadi jujukan tempat ibadah bagi umat Buddha dari berbagai daerah.

Vihara Dhammadipa Arama pun menjadi tempat wisata religi yang sering dikunjungi wisatawan.

Penyuluh Agama Buddha dari Kantor Kementerian Agama Kota Batu, Suwono mengatakan Vihara Dhammadipa Arama merupakan salah satu Vihara terbesar di wilayah Indonesia bagian timur.

Baca juga: Setelah 2 Tahun, Perayaan Waisak Kembali Digelar di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu

Hal itu dikarenakan sarana dan prasarana untuk peribadatan termasuk terlengkap dibanding Vihara lainnya.

Mulai dari tempat ibadah atau disebut Dhammasala, kemudian terdapat museum, Pagoda dan patung Buddha tidur.

Juga ada Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa (STAB Kertarajasa) untuk melatih orang menjadi Dhamma (ajaran Buddha) dengan lebih intensif. Selain itu, juga terdapat pusat meditasi tanpa mengajarkan agama tertentu

"Jadi melatih kesabaran, ketenangan batin dan sebagainya, kemudian bangunan baru juga ada Bawanasala atau tempat meditasi untuk putra dan putri. Selanjutnya terdapat tempat pentasbihan khusus para Bhikkhu, itu di Indonesia hanya dua vihara saja untuk aliran Theravada di Jakarta dan Batu," ungkap Suwono pada Minggu (15/5/2022).

Menjelang perayaan hari Waisak seringkali Vihara tersebut didatangi oleh banyak wisatawan.

Saat ini, Vihara itu dibuka untuk masyarakat umum setiap harinya mulai sekitar pukul 09.00 hingga 16.00 WIB.

"Terkadang ada tamu dari luar negeri, luar daerah juga berkunjung," katanya.

Di Vihara Dhammadipa Arama juga menyimpan Relik atau sisa bagian tubuh dari seseorang yang telah mencapai tingkat tertinggi dalam melaksanakan ajaran Sang Buddha. Secara berkala Relik tersebut dibacakan paritta-paritta atau ayat suci.

"Relik itu bagian dari tubuh sisa pembakaran jenazah, bisa rambut, darah atau lainnya, tahun 2001 dari Myanmar," katanya.

Baca juga: Umat Buddha Bangka Gelar Renungan Suci di Situs Peninggalan Sriwijaya

Selain itu, di Vihara tersebut terdapat 5 Bhikkhu, 44 Samanera dan 41 Atthasilani. Dalam perayaan Waisak tahun ini, mereka juga dikirim ke berbagai daerah seperti Malang, Kediri, Tulungagung, Banyuwangi, Surabaya untuk mendampingi kegiatan ibadah yang ada.

Bagi seseorang yang ingin menjadi Bhikkhu minimal membutuhkan waktu selama empat tahun dengan usia minimal diatas 20 tahun keatas dengan berguru di Vihara Dhammadipa Arama.

Mereka menjalani berbagai peraturan yang harus ditaati mulai penggunaan jubah, tidak boleh berbicara keras, tidak mabuk-mabukan, hingga dilarang memegang uang secara langsung.

Sedangkan untuk kebutuhan mereka sehari-hari seperti makan, peralatan mandi dan sebagainya sudah ditanggung oleh pihak yayasan dari Vihara tersebut.

"Kegiatan sehari-hari, jam 04.00 WIB pagi bangun, setengah 06.00 WIB makan pagi, kemudian dilanjutkan kerja bakti sampai jam 09.00 WIB, ada yang kuliah di STAB, kemudian jam 10.00 WIB keatas kegiatan pribadi seperti mengerjakan tugas kuliah, jam 10.30 WIB makan siang, ibadah dua kali sehari," kata salah satu Samanera di Vihara Dhammadipa Arama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com