Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengatakan dalam pemeriksaan awal, sopir bus sempat mengakui dalam keadaan mengantuk saat mengemudikan bus tersebut.
"Kami pastikan, yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut," kata dia.
Dijelaskan saat melintasi KM 712.200, laju bus tersebut sudah dalam keadaan oleng atau tidak stabil.
Kemudian, setibanya di KM 712.400, bus langsung menabrak papan reklame yang berada di bahu kiri jalan, hingga ringsek lalu terguling.
Ia juga menjelaskan sopir tersebut adalah sopir cadangan yang awalnya bertindak sebagai kernet.
Sopir bernama Ade Firmansyah itu dikabarkan mengalami luka berat dan sedang dirawat di RS.
Total ada 13 orang yang meninggal dunia di TKP dan satu orang meninggal saat menjalani perawatan di RS.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tol Sumo
Kasi Pullahjianta Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Hendra Wahyudi menjelaskan ada tiga titik olah TKP.
Dari pantauan di lokasi, terlihat bekas roda kiri kendaraan bus yang menggilas rumput di sisi kiri bahu jalan tol.
Namun tidak terlihat bekas pengereman hingga di lokasi tabrakan yang jaraknya dengan guardrail 60 meter dari tiang VMS.
Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tol Sumo, 14 Tewas hingga Diduga Sopir Mengantuk
"Kami akan cek kembali pada sopir dan saksi-saksi yang ada di dalam kendaraan bus tersebut," ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan menyampaikan sejumlah temuan baru menunggu hasil analisis terkait penyebab kecelakaan.
Termasuk adakanya goresan di guardrail bekas bodi bus sebelum menghantam tiang besi VMS Jalan Tol Sumo.
"Iya betul, tadi sudah kami ambil gambar dengan alat 3D Scanner dan akan kami padukan dengan bukti-bukti lain untuk memastikan jika itu goresan guardrail dari kendaraan bus," pungkasnya.
Baca juga: Jenguk Korban Kecelakaan Lalu Lintas Tol Sumo, Wali Kota Surabaya Minta Penanganan Terbaik