KOMPAS.com - Empat belas orang tewas saat kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto pada Senin (16/5/2022) pukul 06.00 WIB.
Bus pariwisata yang membawa 33 warga Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur itu menabrak tiang di bahu jalan tol hingga terguling.
Dugaan sementara, sopir bus mengantuk dan tak bisa mengendlikan kendaraannya. Dan berikut lima fakta kecelakaan maut di Tol Mojokerto yang tewaskan 14 orang itu:
Kecelakaan tersebut berawal saat rombongan wisatawan asal Surabaya itu perjalanan dari Yogyakarta ke Surabaya setelah berlibur di Dieng.
Mereka berangkat dari Dieng, Jawa Tengah untuk pulang pada Sabtu (14/5/2022) malam.
Bus tersebut awalnya dibawa sopir utama, Ahmad Adi Ardiyanto (31), warga Menganti, Gresik.
Saat tiba di Ngawi, sopir dikemudikan sopir cadangan, Ade Firmansyah (29), warga Sememi, Kecamatan Pakel, Surabaya. Sementara sopir utama, istirahat di bagian belakang.
Baca juga: 4 Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Tol Sumo Dimakamkan Satu Liang Lahat, Warga: Mereka Satu Keluarga
Sebelum kecelakaan terjadi, bus menyalip truk dari jalur kanan. Setelah menyalip, sipir bermaksud masuk ke lajur kiri.
Didiga karena terlalu cepat, bus yang dikemudikan Ade menabrak tiang papan reklame di bahu jalan. Lalu bus tak terkendali hingga terguling dan mengalami kerusakan parah.
Dari hasil olah TKP, bus diperkirakan melaju di atas 100 km per jam.
“Sopir baru sadar setelah ban berada di bahu jalan. Dia kemudian berusaha membanting ke kanan tapi tidak bisa, kendaraan kemudian menabrak pembatas dan tiang reklame," kata Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Sudjio Budi Santoso, Senin (16/5/2022).
"Kami pastikan, yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut," kata dia.
Dijelaskan saat melintasi KM 712.200, laju bus tersebut sudah dalam keadaan oleng atau tidak stabil.
Kemudian, setibanya di KM 712.400, bus langsung menabrak papan reklame yang berada di bahu kiri jalan, hingga ringsek lalu terguling.
Ia juga menjelaskan sopir tersebut adalah sopir cadangan yang awalnya bertindak sebagai kernet.
Sopir bernama Ade Firmansyah itu dikabarkan mengalami luka berat dan sedang dirawat di RS.
Total ada 13 orang yang meninggal dunia di TKP dan satu orang meninggal saat menjalani perawatan di RS.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tol Sumo
Kasi Pullahjianta Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Hendra Wahyudi menjelaskan ada tiga titik olah TKP.
Dari pantauan di lokasi, terlihat bekas roda kiri kendaraan bus yang menggilas rumput di sisi kiri bahu jalan tol.
Namun tidak terlihat bekas pengereman hingga di lokasi tabrakan yang jaraknya dengan guardrail 60 meter dari tiang VMS.
Baca juga: Sederet Fakta Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Tol Sumo, 14 Tewas hingga Diduga Sopir Mengantuk
"Kami akan cek kembali pada sopir dan saksi-saksi yang ada di dalam kendaraan bus tersebut," ungkapnya.
Dia menambahkan, pihaknya akan menyampaikan sejumlah temuan baru menunggu hasil analisis terkait penyebab kecelakaan.
Termasuk adakanya goresan di guardrail bekas bodi bus sebelum menghantam tiang besi VMS Jalan Tol Sumo.
"Iya betul, tadi sudah kami ambil gambar dengan alat 3D Scanner dan akan kami padukan dengan bukti-bukti lain untuk memastikan jika itu goresan guardrail dari kendaraan bus," pungkasnya.
Baca juga: Jenguk Korban Kecelakaan Lalu Lintas Tol Sumo, Wali Kota Surabaya Minta Penanganan Terbaik
Mereka adalah Titis Hermi (ibu), Soni Suprayitno (ayah), Stevani Garcia (anak), dan Steven Arthura (anak).
Sementara satu anak lainnya dinyatakan selamat dan mengalami luka-luka.
Empat orang dalam satu keluarga tersebut dimakamkan dalam satu liang lahad di makam islam Benowo, Pakal, Kota Surabaya pada Senin (16/5/2022).
Baca juga: Duka di Benowo Surabaya, Warga Siapkan Liang Lahat untuk Korban Kecelakaan Bus di Tol Sumo
“Satu keluarga, terdiri dari suami istri dan dua anaknya, sedangkan satu anaknya lagi selamat,” kata Ketua RW I Kelurahan Benowo, Didik Karyono.
Selain makam keluarga Titis, kompleks pemakaman ini juga digunakan untuk memakamkan sembikan korban lainnya.
Saat wisata, Andik bertugas mendokumentasikan kegiatan rombongan wisatawan asal Benowo, Surabaya.
Andik sudah lama menetap di Surabaya bersama istrinya, Nita Neng Agustin yang juga meninggal dunia dalam kecelakaan maut bus di Tol Sumo.
Namun jenazah sang istri dimakamkan di Surabaya. Andik dimakamkan di Gresik atas permintaan keluarga.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor : Khairina), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.