SURABAYA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Sidoarjo, Jawa Timur, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro meminta pedagang sapi maupun daging sapi tidak mengambil kesempatan dengan menaikkan harga daging di tengah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Menurut Wahyu, sampai saat ini stok daging di wilayah Sidoarjo masih aman dan tidak terdampak wabah PMK.
"Jangan ada yang memainkan harga daging, karena stok daging di Sidoarjo aman," katanya kepada wartawan Kamis (12/5/2022).
Baca juga: Cerita Peternak Sapi di Gresik, Gagal Untung akibat Wabah PMK
Wahyu berjanji akan melakukan penegakan hukum bagi pihak yang terbukti memainkan harga daging di tengah wabah PMK pada hewan ternak.
"Akan kita tindak sesuai aturan hukum yang berlaku," jelasnya.
Pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah melalukan berbagai langkah antisipasi terkait dengan merebaknya wabah PMK pada hewan ternak di Sidoarjo, seperti penutupan sementara RPH ilegal dan pembatasan lalu lintas pengiriman hewan ternak dari Sidoarjo ke luar kota sampai wabah teratasi.
Baca juga: Kasus PMK di Lumajang Bertambah, 380 Sapi dan 7 Domba Terjangkit
Seperti diberitakan, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak ditemukan di sejumlah daerah di Jawa Timur. Di Kabupaten Sidoarjo, wabah PMK menjangkiti 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan dan 14 desa.
Di Kabupaten Gresik, dilaporkan 402 ekor sapi potong terjangkit PMK yang tersebar di lima kecamatan dan 22 desa. Di Kabupaten Lamongan, terkonfirmasi PKM menjangkit 140 ekor sapi yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa.
Sementara di Kabupaten Mojokerto, sebanyak 148 ekor sapi potong yang tersebar di sembilan kecamatan dan 19 desa mengalami indikasi terjangkit PMK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.