Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sapi di Kota Malang Naik di Tengah Wabah PMK

Kompas.com - 12/05/2022, 18:54 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Harga sapi di Kota Malang, Jawa Timur, naik Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. 

Peternak sapi pedaging, Suko Dwi Hasan Suwito (34) mengatakan, untuk saat ini, harga sapi terendah sekitar Rp 19 juta dan tertinggi Rp 30 juta tergantung dari jenisnya.

"Kalau mayoritas di sini sapi itu jenis PF yang hitam putih, kalau di sini pejantannya jadi pedaging, terus ada juga yang Simental, Limosin, Brangus juga ada," kata Suko saat ditemui pada Kamis (12/5/2022).

Dia mengungkapkan, di kawasan Sanan terdapat sekitar 500 sapi dari 100 peternak yang ada.

Baca juga: Dinas Peternakan Lombok Tengah Surati Camat dan Kades, Minta Sapi yang Sakit Tak Disembelih

Sapi yang dijual sudah poel atau layak dipotong dengan usia sekitar satu sampai dua tahun.

Suko sendiri memiliki tiga sapi dan salah satunya telah ditawar dengan harga Rp 26,5 juta.

"Tapi belum saya lepas, di sini rata-rata sekampung ya setiap hari bisa laku empat sapi. Itu dijualnya ada yang ke RPH (Rumah Potong Hewan) di Gadang sama orang cari sendiri," katanya.

 

Sementara itu, Suko memastikan tidak ada sapi yang memiliki ciri-ciri bergejala PMK. Menurutnya para peternak belum memiliki kekhawatiran terkait wabah tersebut.

"Karena belum banyak yang tahu juga tentang PMK, tapi insyaallah sapi di sini sehat semua. Kalau dari dinas sendiri belum ada sosialisasi," ucap Suko. 

Baca juga: Lebih dari 30 Persen Daerah di Jatim Terjangkit PMK, Pedagang Blitar Diminta Tak Terima Sapi dari Luar Daerah

Suko mengatakan, sapi-sapi tersebut rutin diberi vitamin B complex dan obat cacing yang disuntikkan setiap tiga bula sekali.

"Itu satu paket, bayar sendiri, yang nyuntik dari dinas. Ada yang bayar Rp 70.000, Rp 90.000," katanya.

3 sapi bergejala PMK

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Anton Pramujiono mengatakan, sejauh ini di Kota Malang terdapat tiga ekor sapi yang bergejala PMK dan salah satu sapi mati.

Ketiga sapi tersebut juga dilakukan pengambilan sampel untuk diuji laboratorium. Sedangkan untuk hasilnya apakah positif atau tidak terjangkit PMK, Dispangtan Kota Malang masih menunggu.

"Sampelnya dibawa ke Surabaya, untuk hasilnya kami akan menunggu selama dua tiga hari ke depan apakah positif atau tidak," kata Anton saat dihubungi via telepon.

Baca juga: Ada Sapi di Kabupaten Semarang Terinfeksi PMK Saat Akan Dijual, Satu Kandang di-Lockdown

Untuk sapi yang mati juga sudah ditangani dengan cara dibakar dan dikubur sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ada.

Kemudian untuk lokasi dari ketiga sapi yang bergejala PMK akan dilakukan disinfeksi untuk mencegah penularan dari penyakit tersebut ke sapi lainnya.

Dispangtan Kota Malang juga telah memantau berbagai peternak seperti di Kecamatan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru, Kecamatan Sukun dan Kecamatan Kedungkandang.

Hasilnya tidak ditemui adanya sapi dengan gejala PMK.

"Kemudian kami juga telah melakukan sosialisasi ke jagal-jagal untuk tidak mendatangkan sapi dari luar daerah seperti dari daerah wabah PMK," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com