NGANJUK, KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nganjuk Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Boy Jeckson meminta warga Nganjuk tak ragu melapor ke petugas atau Posko Kesehatan Hewan bila menjumpai hewan ternak yang diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Imbauan ini sampaikan Boy Jeckson mengingat penyakit mulut dan kuku merebak di Jawa Timur. Ratusan ekor sapi di sejumlah wilayah dilaporkan terinfeksi penyakit mulut dan kuku.
“Masyarakat jangan ragu melaporkan bila hewan ternak peliharaannya terindikasi menderita PMK, agar bisa diantisipasi sedini mungkin, sehingga penularannya dapat dikendalikan,” kata Boy Jeckson di Nganjuk, Rabu (11/5/2021).
Boy Jeckson juga menyerukan agar dilakukan pemeriksaan di pasar hewan, seperti pasar hewan di wilayah Kecamatan Warujayeng, Guyangan, maupun daerah rawan penularan lainnya.
Ia juga menginstruksikan untuk dilakukan penanganan secepatnya. Menurut Boy Jeckson, upaya terpadu diperlukan untuk mengantisipasi terganggunya pasokan daging yang bisa berdampak pada kenaikan harga.
Baca juga: Ini Jurus Dishub Nganjuk Urai Kemacetan di Kertosono-Mengkreng Saat Mudik Lebaran
“Merebaknya penyakit mulut dan kuku di wilayah Jawa Timur harus segera diantisipasi, dan dilakukan langkah-langkah penanganan,” tuturnya.
Seluruh pihak, kata Boy, harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak ini.
Selain itu, posko siaga harus dibuat di sejumlah lokasi dan melakukan disinfeksi kandang.
"Pemeriksaan dan monitoring di pasar hewan, sampai penyebaran informasi bahwa PMK masih bisa disembuhkan dengan terapi suportif agar mencegah panic selling,” imbuh Boy Jeckson.
Upaya penanganan PMK, kata Boy Jeckson, harus segera dilakukan secepatnya. Terlebih dalam waktu dekat akan berlangsung Hari Raya Idul Adha.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.