Subakri menuturkan, tujuh rumah warga terdampak tersebut dihuni oleh 20 jiwa warga.
Dua dari tujuh rumah itu, lanjutnya, sudah dirobohkan pemiliknya yang takut rumah mereka roboh dan menelan korban jiwa.
Menurutnya, jumlah rumah warga yang harus direlokasi kemungkinan juga bertambah karena adanya indikasi area tanah bergerak meluas.
"Mungkin akan tambah lima rumah lagi," ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran yang Tewas di Pasuruan Dimakamkan di Blitar
Fenomena tanah bergerak terjadi Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Dampaknya mulai dilihat warga yang menempati tujuh rumah mulai 10 Maret lalu berupa bangunan rumah dan tanah pekarangan retak.
Dua dari tujuh rumah yang saling berdekatan itu kini sudah dirobohkan karena membahayakan penghuninya.
Patahan dan amblesan tanah juga terlihat di jalan raya yang merupakan jalan kabupaten yang yang melintas di dekat pemukiman tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.