Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Rumah Warga Terdampak Tanah Bergerak di Blitar Akan Direlokasi

Kompas.com - 18/04/2022, 15:36 WIB
Asip Agus Hasani,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Blitar akan segera merelokasi tujuh rumah warga terdampak fenomena tanah bergerak di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Izul Marom mengatakan, relokasi warga yang menghuni tujuh rumah itu merupakan rencana jangka pendek yang akan segera dilakukan terkait bencana tanah bergerak tersebut.

"Jangka pendeknya, kita akan relokasi pemukiman yang terdampak gerakan tanah itu. Ini prioritas karena menyangkut keselamatan warga," ujar Izul kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Blitar, Warga Robohkan 2 Rumah karena Berbahaya

Kata Izul, prioritas utama merelokasi warga terdampak diwujudkan dengan kunjungan Bupati Blitar Rini Syarifah ke lokasi bencana dan juga lokasi lahan yang akan digunakan untuk merelokasi rumah warga.

"Ibu bupati juga sudah melihat lahan milik Perhutani yang mungkin bisa menjadi pilihan lokasi relokasi warga terdampak," ujarnya.

Izul juga mengimbau kepada warga yang sampai saat ini mendiami rumah mereka yang rusak akibat tanah bergerak untuk turut mengamati pergerakan tanah di sekitar rumah mereka.

Kata Izul, pergerakan tanah dapat tiba-tiba terjadi dengan cepat sehingga pemerintah memerlukan partisipasi mereka untuk melakukan mitigasi jika kondisi memburuk dan semakin membahayakan jiwa.

Selain merelokasi warga, lanjut Izul, Pemerintah Kabupaten Blitar juga akan membatasi ukuran kendaraan barang yang melintasi zona tanah bergerak tersebut.

"Kita akan pasang rambu-rambu, kendaraan besar tidak boleh melewati zona itu. Juga pembatasan beban muatan," kata Izul.

Baca juga: Muncul Asap Putih dari Kawah Gunung Kelud, Ini Penjelasan BPBD Blitar

Langkah itu diambil, kata dia, karena zona tersebut sedang labil dan mengalami pergeseran tanah yang dapat membahayakan warga dan pengguna jalan.

Selain itu, ujar Izul, pihaknya juga akan membangun sistem drainase guna menahan agar air hujan tidak mengarah ke zona tanah bergerak tersebut.

Kata dia, salah satu pemicu terjadinya tanah bergerak di area tersebut adalah adanya infiltrasi air dalam debit tinggi yang membuat tanah dan batuan semakin lembek.

"Dan untuk jangka panjang, mungkin kita akan buat semacam paku bumi dan terasering untuk menahan pergerakan tanah," ujarnya.

Segera direlokasi

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Kebonsari Subakri mengatakan bahwa seluruh warga terdampak yang mendiami tujuh rumah sudah menyatakan kesediaannya untuk direlokasi.

"Sebagian malah pingin cepat-cepat direlokasi karena takut rumahnya ambruk tiba-tiba," kata Subakri, Senin.

Subakri menuturkan, tujuh rumah warga terdampak tersebut dihuni oleh 20 jiwa warga.

Dua dari tujuh rumah itu, lanjutnya, sudah dirobohkan pemiliknya yang takut rumah mereka roboh dan menelan korban jiwa.

Menurutnya, jumlah rumah warga yang harus direlokasi kemungkinan juga bertambah karena adanya indikasi area tanah bergerak meluas.

"Mungkin akan tambah lima rumah lagi," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran yang Tewas di Pasuruan Dimakamkan di Blitar

Fenomena tanah bergerak terjadi Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Dampaknya mulai dilihat warga yang menempati tujuh rumah mulai 10 Maret lalu berupa bangunan rumah dan tanah pekarangan retak.

Dua dari tujuh rumah yang saling berdekatan itu kini sudah dirobohkan karena membahayakan penghuninya. 

Patahan dan amblesan tanah juga terlihat di jalan raya yang merupakan jalan kabupaten yang yang melintas di dekat pemukiman tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Bupati Sidoarjo Tak Hadiri Halal Bihalal Kepala Daerah di Surabaya

Surabaya
Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Polisi Temui Kendala Buru Perampok yang Sempat Sekap Korban di Gresik

Surabaya
Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Bos di Surabaya Jadi Korban Penipuan, Rugi Rp 1,5 Miliar, Pelaku Mengaku Tinggal di Amerika

Surabaya
Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Kadinkes Kabupaten Malang Dicopot karena Pembengkakan Anggaran PBIP

Surabaya
Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Eks Dirut Perusahaan Jadi Buronan Polda Jatim dalam Kasus Penggelapan dan TPPU Rp 9,2 M

Surabaya
Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Kronologi Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto, Sempat Pecah Ban, Semua Penumpang Selamat

Surabaya
Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Terungkap, Santri di Blitar Dikeroyok di Mushala oleh 17 Santri Lain sampai Koma dan Meninggal

Surabaya
Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Polisi Sebut Terduga Penyiksa Anjing Maltese sampai Mati adalah Anak di Bawah Umur dan Belum Diperiksa

Surabaya
Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Pelaku Pelecehan Payudara di Sidoarjo Tertangkap Korban dan Dihajar Massa

Surabaya
Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Kandang Ayam di Banyuwangi Terbakar, 28.000 Ekor Mati Terpanggang

Surabaya
Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang hingga H+6 Lebaran

Surabaya
Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com