Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Korban Gempa Bumi Malang, Utang Rp 150 Juta demi Perbaiki Rumah yang Ambruk

Kompas.com - 11/04/2022, 10:57 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Sri Suwarni berutang sekitar bulan Juni 2021. Dia menggunakan uang tersebut untuk memperbaiki atap yang hampir ambrol dan sebagian fondasi yang roboh di bagian belakang rumahnya.

"Untuk menyicil utang pegadaian BPKB sepeda motor ini kami dapatkan dari hasil kerja suami sehari-sehari sebagai buruh tani," jelas perempuan berusia 46 tahun itu.

"Tapi selain utang dari pegadaian BPKB ini, saat itu kami juga dibantu dana oleh lembaga bantuan sosial. Jadi ya lumayan buat tambahan perbaikan. Kalau dari pemerintah belum pernah ada," imbuhnya.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Malang Hari Ini, 12 April 2022

Utang Rp 150 juta

Sementara warga lain, Mujiati lebih parah lagi. Ia mengaku mempunyai tanggungan utang mencapai Rp 150 juta untuk perbaikan rumahnya yang mengalami kerusakan berat.

"Iya, total saya punya utang segitu, Rp 150 juta untuk membangun rumah kami kembali. Utang ke sanak saudara," jelasnya.

Ia menceritakan akibat peristiwa gempa bumi itu, rumahnya ambruk total. Setelah itu, dia sempat tinggal di hunian sementara (huntara) yang terbuat dari terpal bertiang bambu.

"Beberapa waktu kemudian saya berinisiatif untuk membuat hunian sementara yang lebih layak, terbuat dari asbes," ujarnya.

Baca juga: Catat, Rincian Tarif Tol Solo-Malang Saat Mudik Lebaran 2022

Hunian sementara di bantaran sungai itu seluas 3x5 meter, berdiri di atas tanah pinjaman dari dari tetangganya.

"Untuk membangun ini kami juga biaya sendiri, dan beberapa dibantu oleh lembaga bantuan sosial," jelasnya.

Selama ini, ibu dari satu anak itu memang mendapat Dana Tunggu Hunian (DTH) senilai Rp 500.000 per bulan dan berjalan selama 6 bulan.

Dana itu juga bersumber dari BNPB dan didistribusikan oleh BPBD (Badang Penanggulagan Bencana Daerah) Kabupaten Malang.

"Bantuan ini sudah berjalan dua tahap. Tahap ketiga belum cair," ujarnya.

Baca juga: Diduga Depresi, Pria Ini Serang Warga di Malang dengan Pisau, 3 Terluka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com