Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabrak Blokade Polisi, Pelaku Balap Liar Bergelimpangan di Lereng Jalan

Kompas.com, 9 April 2022, 22:25 WIB
Asip Agus Hasani,
Khairina

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Sejumlah remaja pelaku balap liar terperosok ke lereng jalan saat berusaha kabur dan menerjang blokade petugas kepolisian di ruas jalan di Kelurahan Jegu, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (9/4/2022) sore.

Setidaknya lima sepeda motor beserta pengendaranya bergelimpangan di tanah dengan kemiringan curam yang ada di sisi jalan setelah mereka gagal mengendalikan kendaraan karena panik oleh sergapan petugas dari Unit Patroli Satuan Lalu Lintas Polres Blitar yang menyergap mereka.

Baca juga: Kerap Balap Liar, Polisi Ciamis Tingkatkan Patroli Jelang Subuh di Beberapa Titik Rawan

Kepala Unit Patroli Satuan Lalu Lintas Polres Blitar Ipda Lutfi mengatakan beberapa pelaku balap liar yang terperosok ke sisi jalan yang curam itu merupakan sebagian dari puluhan yang mencoba meloloskan diri dari blokade.

"Tapi tidak ada yang terluka dan kita naikkan kendaraan mereka untuk selanjutnya kita bawa ke markas," kata Lutfi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu malam.

Kata Lutfi, puluhan pelaku balap liar lainnya berhasil melarikan diri dengan sepeda motor mereka dan menerjang blokade petugas.

"Mereka nekat menerjang blokade di ujung utara dan selatan. Demi keamanan petugas juga maka kami tidak menahan terjangan mereka," kata Lutfi.

Namun sisanya, sekitar separuh lainnya, pasrah saat petugas dari unit patroli lalu lintas Kepolisian Resor (Polres) Blitar menggiring mereka ke satu sudut jalan untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Balap Liar Saat Ngabuburit di Sumenep, Puluhan Pemuda Kocar-kacir Terjaring Razia

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Blitar AKP Kadek Aditya mengatakan penindakan terhadap aksi balap liar itu berawal dari patroli yang dilakukan pihaknya.

"Ketika personel unit patroli melewati lokasi tersebut didapati kerumunan remaja yang melakukan balap liar. Petugas langsung bertindak dengan memblokir jalan," kata Kadek.

Pihaknya, ujarnya, berhasil mengamankan 22 remaja beserta sepeda motor mereka masing-masing yang hampir semuanya tidak dilengkapi dengan surat-surat maupun kelengkapan kendaraan.

"Rata-rata kendaraan menggunakan knalpot brong yang bising dan mengganggu telinga. Kendaraan juga tidak dilengkapi kelengkapan seperti spion dan lainnya," jelasnya.

Kata Aditya, pihaknya memberikan sanksi tilang kepada mereka dan menahan 22 sepeda motor milik mereka.

"Kendaraan boleh diambil dengan syarat membawa kelengkapan surat, spion, dan knalpot," kata Kadek.

Menurutnya, ruas jalan di Kelurahan Jegu yang berada di dekat Sungai Brantas itu memang kerap digunakan pemuda dan remaja sebagai arena balap liar.

Selain sering terjadi kecelakaan, kata dia, pihaknya juga kerap menerima pengaduan masyarakat atas aktivitas balap liar yang meningkat setiap menjelang maghrib selama bulan puasa Ramadhan.*

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau